Cilacap, mediaperkebunan.id – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono bersama rombongan dampingi Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Menteri Impas) Agus Andrianto. Keduanya melakukan kunjungan ke Lapas Karanganyar di Pulau Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pihaknya yakni Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk mengoptimalkan lahan tidur di sekitar Lapas Nusakambangan. Lahan ini akan menjadi lahan produktif, terutama untuk ditanami berbagai komoditas pangan strategis lainnya.
Pelaksanaan langkah ini, bertujuan untuk dapat mendukung ketahanan pangan nasional dan swasembada. Ini adalah program oleh Presiden Prabowo Subianto dalam tiga tahun ke depan.
“Saya sudah bicara dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk memanfaatkan lahan yang ada di sana sebagai dukungan terhadap ketahanan pangan,” ungkap Wamentan Sudaryono dalam keterangannya, Minggu (3/11/2024).

Wamentan Sudaryono atau Mas Dar menyampaikan Pulau Nusakambangan dengan luas lahan 12 ribu hektar akan menjadi sumber produksi pangan.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan lapas, tetapi juga untuk melatih warga binaan dalam bertani dan berternak.
“Sehingga mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat saat kembali ke masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, Wamentan Sudaryono memastikan kelanjutan program food estate. Program ini telah terlaksana pada pemerintahan sebelumnya, yang juga berfokus pada penguatan ketahanan pangan.
“Kami akan evaluasi dan melanjutkan inisiatif yang terbukti efektif, karena food estate berhubungan langsung dengan ketahanan pangan,” jelasnya.
Rencana ini berjalan dengan harapan potensi lahan di Pulau Nusakambangan dapat memberikan manfaat secara optimal untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Agus Andrianto menyampaikan, dalam program ini, lapas dapat membentuk koperasi warga binaan, termasuk dalam pengelolaan kantin.
“Dengan cara ini, setiap belanja di kantin akan menguntungkan warga binaan, karena hasilnya akan kembali kepada mereka,” jelasnya
Agus menambahkan, kerjasama dengan Bank BRI akan membantu warga binaan untuk menabung, termasuk mendapatkan premi dari pekerjaan mereka.
“Nanti, premi akan disimpan di bank dan tidak dapat diambil sampai mereka keluar, sehingga mereka memiliki bekal saat reintegrasi ke masyarakat,” tambahnya.
Inisiatif terlaksana dengan harapan dapat mendukung kemandirian pangan dan mempersiapkan warga binaan untuk reintegrasi sosial dengan lebih baik.