2024, 12 September
Share berita:

Tangerang, Mediaperkebunan.id – Bunex 2024 (Perkebunan Indonesia Expo 2024) yang ke tiga diharapkan ada sesuatu yang baru. “Ada potensi baru , kreasi baru, ciptaan baru dan koneksi perdagangan baru dengan memanfaatkan diaspora sehingga ekspor perkebunan semakin meningkat,” kata Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono ketika membuka Bunex 2024.

Ekspor perkebunan sangat mendominasi dengan capaian tahun lalu Rp500 triliun atau USD33 miliar. Sampai Juni 2024 nilai ekspor perkebunan sudah USD14.8 miliar dan sampai akhir tahun meningkat.

Peningkatan bukan saja dari nilai ekspor tetapi kontribusi dan dampaknya terhadap kesejahteraan petani juga semakin meningkat. Perkebunan kelapa sawit sudah terdepan, juga perbenihan kelapa sawit merupakan yang paling maju dibanding komoditas lain.

Pekerjaan rumahnya sekarang adalah bagaimana mengembalikan komoditas perkebunan lain seperti kelapa, karet, kakao, kopi, pala dan lain-lain menjadi juara dunia lagi. Masih banyak produk perkebunan lain yang bisa komersial seperti minyak atsiri.

Terakhir kratom ternyata laku di Amerika Serikat, tinggal regulasinya yang dibuat untuk keuntungan masyarakat. ”Ekspor komoditas perkebunan sebesar-besarnya , negara mendapat devisa, pengusaha mendapat keuntungan dan masyarakat sejahtera,” kata Wamen.

Perkebunan harus dijaga supaya sustain. Pemerintah terus bekerja supaya petani sejahtera dan perkebunan sustain. Perkebunan harus menghasilkan orang kaya baru. Dorong generasi muda mauk ke perkebunan. “Saya kemarin ke Perancis, Belgia dan Belanda. Potensi kita sangat besar. Memang ada tantangan yaitu EUDR tetapi saya yakin kita bisa comply. Hilangkan konotasi negatif perkebunan,” kata Wamen.

Baca Juga:  INOVASI TEKNOLOGI UNTUK YAKINKAN PETANI IKUT PSR