Batam, mediaperkebunan.id – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, secara resmi melepas ekspor 19,2 ton daging kelapa atau coconut meat secara resmi diekspor ke salah satu negeri jiran kita, Malaysia, Sabtu (28/6/2025).
Proses pelepasan coconut meat itu disaksikan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean, Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) N Prayatno Ginting, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepri Herwintarti.
Selanjutnya, ada perwakilan Direktur PT Heng Guan Batam Industries, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Kesehatan Hewan (KP2KH) Kepri Rika Azmi.
Turut hadir sejumlah pihak di Provinsi Kepri yang menyaksikan kegiatan tersebut seperti perwakilan dari Polda dan DPRD Kepri, dan Kepala Dinas Perikanan Kotamadya Batam Yudi Admajianto, serta urusan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotamadya Batam.
Perlu diketahui bahwa, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi Pemprov Kepri, Minggu (29/6/2025), coconut meat yang diekspor tersebut adalah milik PT Heng Guan Batam Industries, yang beralamat di Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Kotamadya Batam.
Olahan kelapa yang dilepas oleh Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepri ke Malaysia itu berjumlah 19,2 ton atau senilai Rp 512,4 juta.
Dalam kesempatan itu Wagub Nyanyang Haris Pratamura menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri mendukung peningkatan volume ekspor komoditas unggulan berupa olahan kelapa.
Kata Nyangnyang Haris Pratamura, hal ini juga membuktikan kalau Provinsi Kepri sudah menjelma sebagai poros baru ekspor nasional.
Ekspor coconut meat ini, sambung Nyanyang Harus Pratamura, memperkuat orientasi ekspor dan membuka akses pasar global di tengah keterbatasan sumber daya.
Dia menjelaskan kalau Provinsi Kepri hanya punya 4 persen wilayah darat dan sumber daya alam (SDA) yang terbatas, tetapi di sisi lain memiliki keunggulan yang sangat strategis.
“Karena letak Provinsi Kepri yang sangat dekat dengan pasar internasional, seperti Singapura dan Malaysia, dan ini menjadikan Kepri sebagai wilayah yang sangat potensial dalam rantai perdagangan global,” sebutnya.
Peluang pasar ekspor dan upaya mengatasi hambatan logistik, dikatakan Wagub Nyanyang Haris Pratamura, dapat didorong dan diatasi dengan adanya dukungan berbagai pihak.
“Seperti dukungan dari Badan Karantina, Bea Cukai, Otoritas Pelabuhan maupun bandara,” tegas Wagub Kepri Nyangnyang Haris Pratamura.