Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit, Bayu Krisnamurthi mengusulkan visi sawit 2045. Alasanya adalah tahun-tahun sekarang merupakan periode peremajaan , dimana siklus produksinya sampai sekitar 2045. Tahun 2045 merupakan 100 tahun Republik Indonesia sudah sewajarnya sawit memberi sumbangan terbaik bagi Indonesia.
Visi pertama adalah produktivitas. Perkebunan rakyat secara nasional rata-rata produktivitas minimal 5 ton CPO/ha. Dengan produktivitas sebesar ini maka tahun 2045 produksi sawit Indonesia akan menjadi 60 juta ton setara CPO.
Visi kedua adalah keberlanjutan. Basisnya adalah ISPO yang harus diperkuat , disempurnakan dan diakui secara internasional , dihormati dan disegani. Seluruh sistem yang terkait ISPO mulai dari sertifikasi, sistem informasi, sistem audit harus dapat diwujudkan. Tahun 2045 Indonesia hanya akan menghasilkan dan menjual 100% sawit yang berkelanjutan.
Visi ketiga nilai tambah. Indonesia tidak lagi hanya memproduksi CPO dan PKO tetapi seluruh produk yang bernilai seperti gas untuk listrik;biomassa untuk berbagai keperluan;produk baru seperti kertas, plastic dan kayu bahkan berperan untuk jasa lingkungan. Tahun 2045 sawit Indonesia menjadi industri multi produk yang terintegrasi.
Visi keempat kesejahteraan. Tahun 2045 sawit Indonesia akan menjaga peran perkebunan rakyat – perkebunan besar 55%-40%.Petani sawit harus mendapat manfaat optimal dari multiproduk yang dihasilkan kebun sawit.
Visi kelima kelembagaan. Tahun 2045 kelembagaan sawit Indonesia memimpin dan aktif sebagai pilar utama pengembangan sawit.