2019, 15 Januari
Share berita:

Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas gula, Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya. Di antaranya peremajaan kebun dengan bongkar ratoon, penelitian oleh Balitbangtan yang menghasilkan varietas baru dengan produktivitas tebu 140 ton/ha, revitalisasi Pabrik Gula (PG) lama dan membuka kebun dan PG baru di luar Jawa. Kuntoro Boga Andri,Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian menyatakan hal ini.

“Melalui upaya-upaya ini tahun 2018 Produksi tebu mencapai 2,12 juta ton dari target 2,4 juta ton,” jelas Kuntoro.

Pada sektor industri gula, yang dilakukan tahun 2019 adalah pengembangkan kebun tebu seluas 200 ribu ha untuk memenuhi iddle capacity Pabrik Gula existing, dan mendorong pengembangan lahan 500 ribu ha untuk memenuhi kebutuhan bahan baku 14 Pabrik Gula (PG) baru. Pengembangan PG baru diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi 3,87 juta jiwa.

Pada Desember 2018 harga gula Rp. 11.850/kg, harga gula pasir ini masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 12.500 per kilogram.

“Stok gula dipastikan aman karena hasil dari pengecekan di lapangan, minggu pertama Januari 2019, stok gula di pedagang juga cukup banyak dan harga di pedagang juga di bawah HET,” pungkasnya.

Baca Juga:  P3GI : PG HARUS DIWAJIBKAN BINA PETANI