Bogor, mediaperkebunan.id – Benih memainkan peran penting dalam setiap usaha perkebunan. Penggunaan benih yang unggul, bermutu, dan juga bersertifikat menjadi keharusan dalam usaha agribisnis. Hal ini penting karena penggunaan benih ligitim akan mengakibatkan kerugian besar di kemudian hari, dalam segi biaya dan waktu.
Agar produksi benih yang produsen benih salurkan kepada petani pekebun terjamin, maka perlu melakukan pengawasan. Perlu melakukan sertifikasi pada benih yang beredar oleh petugas pengawas yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan peredaran benih.
“Dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan petugas dan pengawas benih tanaman tentang mutu benih tanaman perkebunan. Hal ini penting, jika yang beredar benih yang tidak baik, pekebun bertahun-tahun akan rugi,” tutur Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto pada pembukaan Bimbingan Teknis Petugas Perbenihan Tentang Cara Pengujian Mutu Benih Tanaman Perkebunan, pada Kamis (31/10) di Bogor.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dengan kurang lebih 60 peserta Petugas Perbenihan yang berasal dari Direktorat Perbenihan, Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian dengan menghadirkan Narasumber dari Komite Litbang Sawit BPDPKS, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan IAT (Singapore) Tehnologies.
Heru menambahkan bahwa benih adalah faktor utama dalam rangka budidaya pertanian dan menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan perkebunan. Maka peran petugas perbenihan di lapangan sangatlah penting. Dengan demikian perlu melakukan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi di bidangnya.
Langkah yang perlu diambil terkait benih perkebunan Indonesia
Heru pun menyatakan tentang perlunya langkah terkoordinasi, salah satunya dengan menerapkan penyederhanaan regulasi. Hal ini agar kebutuhan-kebutuhan terkait dengan penyedian benih menjadi lebih mudah.
Pada kesempatan yang sama Komite Litbang Sawit Tony Liwang menyampaikan bahwa mutu benih yang memerlukan perhatian khusus ada tiga yaitu mutu fisik, mutu fisiologis dan mutu gentik.
“Pengawas Benih Tanaman (PBT) harus memiliki pengetahuan teknis dari sisi ketelusuran secara genetik. Implementasi teknologi dalam hal pengawasan benih menjadi suatu yang penting dalam upaya menyediakan benih unggul bermutu bagi pekebun sehingga mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan”, ujar Tony.
Plt. Direktur Perbenihan Perkebunan, Dhani Gartina menambahkan bahwa, saat ini kita perlu melakukan identifikasi terhadap produsen benih Tanaman Perkebunan yang beredar di seluruh Indonesia. Benih berkualitas yang berasal dari varietas terbaik dengan kemurnian dan daya kecambah tinggi serta telah melewati proses uji untuk memastikan kualitas fisik (kebersihan), genetik (kebenaran varietas), dan fisiologisnya (viabilitas dan vigor).
“Manfaat lain dari menggunakan benih bersertifikat adalah memudahkan pelacakan jika terjadi masalah dengan benih tersebut. Petani dapat meningkatkan nilai jual produk mereka dengan memastikan mutu hasil panen yang baik,” tutup Dhani.