Jakarta, mediaperkebunan.id – Kabar gembira masih berlanjut hingga akhir pekan ini bagi para stakeholders atau pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional dan global, baik dari kalangan petani, industri hulu hingga hilir sawit.
Kabar gembira tersebut berupa tren kenaikan harga penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), baik dalam perdagangan di pasar minyak nabati skala global maupun di tingkat pasar domestik Indonesia.
Setidaknya hal tersebut tercermin dari proses tender yang diselenggarakan secara reguler oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau tender PTP, termasuk pada periode Jumat, 4 Juli 2025 sore ini.
Dari berbagai sumber yang diperoleh Mediaperkebunan.id menunjukan kalau tender kali ini tetap masih mengandalkan dua pelabuhan utama saja, yaitu Pelabuhan Belawan di kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Pelabuhan Dumai di Kotamadya Dumai, Provinsi Riau.
Akan tetapi kenaikan harga kali ini cuma Rp 50 per kilogram (Kg), tidak lagi seperti hasil tender pada beberapa periode sebelumnya yang menghasilkan kenaikan dari mulai Rp 100 sampai lebih dari Rp 120 per Kg, meski itu ada yang berakhir dengan withdraw (WD).
Ada sejumlah penyebab kenapa tetap terjadi kenaikan dan kenapa jumlah kenaikan harga CPO tersebut semakin berkurang jumlahnya.
Merujuk laman tradingeconomics.com, pasar mulai cemas kalau perkebunan kelapa sawit bakal memasuki musim trek atau musim istirahat bagi tanaman sawit yang berdampak pada penurunan produksi tandan buah segar (TBS) di berbagai negara produsen utama, terutama Indonesia dan Malaysia.
Apabila dua negara utama ini memasuki musim trek, maka produksi TBS bakal menurun dan hal itu tentu saja berpengaruh pada kuantitas CPO yang dihasilkan juga bakal berkurang volumenya, sehingga pasokan ke pasar global juga ikut terganggu.
Harga tetap naik juga dikarenakan faktor adanya permintaan dari India, importir minyak sawit terbesar di dunia, yang diperkirakan tetap kuat karena harga yang menguntungkan, dengan impor Juni mencapai level tertinggi dalam 11 bulan.
Selain itu, pelaku pasar juga mulai cemas dengan batas akhir penundaan kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump adalah 9 Juli 2025 bakal memengaruhi pasokan dan harga CPO.
Karena berbagai situasi itulah makanya tidak heran kalau harga CPO di pasar global pada Jumat sore ini tetap mengalami kenaikan, walau cuma naik sebanyak 0,37 persen atau setara dengan RM 15 per ton menjadi RM 4.108 per ton.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Jumat, 4 Juli 2025:
- Belawan : Rp 13.850 – EOP (sebelumnya Rp 13.800 – MM. Naik Rp 50)
- Dumai : Rp 13.850 – EUP (sebelumnya Rp 13.800 – EUP. Naik Rp 50)
- SAN Dumai : Tiada kabar (sebelumnya Rp 13.800 – EUP)
(KSO Datim)