Sampit, mediaperkebunan.id – Dalam upaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit nasional yang tengah mengalami stagnasi, Media Perkebunan bersama GAPKI Cabang Kalimantan Tengah menyelenggarakan acara Teknis Kelapa Sawit (TKS) dan Field Trip di Aquarius Boutique Hotel, Sampit, Kalimantan Tengah, Senin (28/04/2025).
TKS dan Field Trip di Sampit akan diselenggarakan selama 3 hari dari 28 – 30 Juli 2025. Kegiatan ini mendapatkan sambutan antusias dengan jumlah peserta yang mencapai lebih dari 250 orang, melebihi target awal 200 peserta.
Dalam sambutannya, Hendra J Purba selaku Pemimpin Usaha Media Perkebunan, menekankan bahwa kebutuhan minyak sawit, baik untuk pasar domestik maupun ekspor, terus meningkat. Namun, Indonesia sebagai produsen utama dunia tengah menghadapi tantangan berupa stagnasi produksi. Beberapa faktor penyebab stagnasi tersebut antara lain keterlambatan peremajaan tanaman, penggunaan benih ilegitim, serangan ganoderma yang sulit dikendalikan, penurunan kinerja serangga penyerbuk Elaeidobius, serta gangguan organisme pengganggu tanaman (OPT).
“Peremajaan melalui program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) harus didorong lebih kuat karena menjadi game changer bagi masa depan sawit Indonesia,” ujar Hendra. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan benih unggul legal dan pemberantasan benih ilegal, serta perlunya pengendalian ganoderma dengan teknologi terkini.
Dalam acara TKS ini, Media Perkebunan menghadirkan pameran benih unggul, pupuk, dan sarana produksi lainnya untuk mendukung peningkatan produktivitas. “Harapan kami, TKS dan field trip ini dapat memberikan manfaat besar bagi kemajuan perkebunan sawit di Kalimantan Tengah,” tambah Hendra.
Syaiful Panigoro, Ketua GAPKI Cabang Kalimantan Tengah, dalam sambutannya juga menyoroti bahwa dunia sawit saat ini tengah menghadapi situasi yang tidak mudah, terutama dalam dua tahun terakhir yang ditandai dengan penurunan produksi. Meski demikian, menurutnya masalah teknis selalu ada solusinya sedangkan tantangan non-teknis lebih sulit diprediksi.
“TKS ini sangat penting untuk memberikan pembekalan teknis kepada para pelaku sawit, khususnya terkait upaya meningkatkan produksi di tengah proses replanting yang berlangsung di Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Bupati Kotawaringin Timur, H. Halikinnor, SH, MM yang turut hadir dan membuka acara, mengapresiasi inisiatif Media Perkebunan dalam menyelenggarakan TKS dan Field Trip ini. Ia menegaskan bahwa di tengah meningkatnya kebutuhan minyak sawit domestik, terutama dengan program B40, tidak ada pilihan lain selain meningkatkan produktivitas melalui intensifikasi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
“Acara ini sangat penting untuk memperkuat pemahaman pemangku kepentingan, mempercepat program PSR, serta memperkenalkan praktik terbaik penggunaan benih dan pupuk bermutu,” kata Halikinnor.
Bupati Halikinnor memuji konsep acara yang tidak hanya menghadirkan sesi materi teknis, tetapi juga field trip ke lapangan, yang menurutnya sangat penting untuk menghubungkan teori dengan praktik nyata. Ia berharap kegiatan ini dapat mempercepat adopsi teknologi baru di kalangan petani dan pekebun di Kalimantan Tengah.
“Saya juga menyambut baik adanya pameran benih dan pupuk yang dibuka untuk umum. Ini akan memberikan akses langsung kepada masyarakat terhadap produk-produk berkualitas yang sangat diperlukan untuk keberhasilan peremajaan dan intensifikasi sawit,” ujar Halikinnor.
Melalui penyelenggaraan Teknis Kelapa Sawit (TKS) dan Field Trip di Sampit ini, diharapkan seluruh pemangku kepentingan di sektor sawit, mulai dari petani, perusahaan, hingga instansi pemerintah, dapat memperoleh wawasan baru, memperbarui pengetahuan teknis, dan memperkuat komitmen dalam meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.
Acara ini juga menjadi momentum penting untuk mempercepat implementasi program strategis seperti Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) serta memperluas akses terhadap benih unggul dan teknologi produksi modern yang ramah lingkungan. Terselenggaranya acara ini tidak lepas dari dukungan penuh GAPKI Cabang Kalimantan Tengah yang menjadi bukti bahwa kolaborasi nyata di sektor perkebunan sawit terus bergerak dinamis demi masa depan yang lebih produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.