BOGOR – Sinergi antara dunia industri dan perguruan tinggi perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri gula di era Industri 4.0. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam kerjasama bidang pendidikan, penelitian, pengembangan inovasi, komersialisasi inovasi, teaching industry, dan pengabdian masyarakat.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama RNI B. Didik Prasetyo bersama Rektor IPB Dr. Arif Satria, bersamaan dengan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Daya Saing Industri Gula di Era Industri 4.0” di Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8).
Menurut Didik, kerjasama ini merupakan wujud konkrit RNI dalam mewujudkan link and match antara dunia industri dengan pendidikan. Diharapkan melalui kerjasama yang baik antar keduabelah pihak berbagai riset dan inovasi dalam bidang agro dapat diaplikasikan dalam skala industri sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat.
“IPB merupakan salah satu Perguruan Tinggi Tanah air yang concern dalam riset dan pengembangan bidang pertanian, perkebunan, serta agroindustri, aktivitas tersebut sangat cocok dengan lini bisnis yang di bidangi oleh RNI,” ungkap Didik.
Didik mengatakan, MoU ini adalah payung untuk mewujudkan sinergi yang lebih luas lagi. Banyak yang dapat dilakukan melalui kerjasama dalam lingkup penelitian, pengembangan serta komersialisasi inovasi. Apalagi guna meningkatkan daya saing dalam menghadapi revolusi industri 4.0 ini kebutuhan RNI akan pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan varietas baru sangat tinggi.
Sementara itu, Arif Satria menyampaikan apresiasi atas terwujudnya rencana kerjasama ini. Menurutnya, sinergi antara industri dengan dunia pendidikan menjadi suatu hal yang wajib dilakukan, mengingat keduanya berada pada kondisi yang saling terkait erat.
“Dunia pendidikan adalah pondasi dimana industri bertumbuh, karena melalui hasil pendidikan dan penelitian di lembaga pendidikanlah bidang industri mendapatkan SDM serta inovasi dan berbabai ide pengembangan,” ungkapnya. (Y