Yogyakarta, mediaperkebunan.id – Tiga mahasiswa dari kampus Institut Pertanian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (INSTIPER) Yogyakarta tengah berupaya menciptakan sebuah robot yang bisa difungsikan untuk mengutip brondolan yang beserakan di perkebunan kelapa sawit.
Tiga mahasiswa INSTIPER Yogyakarta itu, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi INSTIPER Yogyakarta, Minggu (6/7/2025), bernama Aditya Dermawan Damanik, Sisca ramadhani dengan Rafdiansyah Lubis.
Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa dari berbagai lembaga yang berbeda satu sama lain.
Adapun Aditya Dermawan Damanik diketahui merupakan penerima beasiswa sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM-PKS) yang diadakan oleh BPDP.
Kemudian Sisca Ramadhani merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah; dan terakhir, Rafdiansyah Lubis merupakan seorang penerima beasiswa dari perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta nasional bernama PT London Sumatera (Lonsum).
Upaya menciptakan robot tersebut merupakan bagian dari keikutsertaan mereka dalam lomba Riset Tingkat Mahasiswa 2025 yang diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).
Riset mereka mengambil judul penelitian ” SAVIRA: Sistem Autonomous Voice Command-Integrated Robot Pengutipan Brondolan Sawit Bertenaga Listrik”.
Aditya selaku ketua tim menyampaikan rasa terimakasih mereka kepada dosen pembimbing bernama Rengga Arnalis Renjani S.TP M.Si yang telah membimbing mereka.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada BPDP sudah memberikan kesempatan kepada tim kami untuk berkontribusi pada pengembangan kelapa sawit Indonesia melalui penelitian” kata Aditya Dermawan Damanik.
“Kami sangat bersyukur karena menjadi salah satu tim peneliti mahasiswa yang lolos di Lomba Riset Tingkat Mahasiswa 2025,” ungkap Aditya Dermawan Damanik.
Terkait penelitian mereka, Aditya bilang robot tersebut merupakan robot penguntip brondolan buah kelapa sawit yang dapat diperintah melalui sistem suara.
Kata dia, robot dapat diperintah sesuai dengan apa yang diinginkan untuk mengutip buah brondolan, baik itu ke kiri, ke kanan, ke depan maupun ke belakang atau bisa disebut dengan istilah Voice Command.
Tujuan dari penelitian ini, ungkap Aditya, adalah untuk merancang bangun sistem SAVIRA sebagai robot pengutip brondolan kelapa sawit yang serba otomatis berbasis Roller-picker bertenaga listrik.
Robot itu, sambungnya lagi, dilengkapi dengan scissor lify untuk pengangkutan brondolan yang sudah terkutip, mendesain sistem penimbangan digital SAVIRA berbasis load cell yang dapat termonitor secara real time yang terintegrasi sistem ioT.
“Robot SAVIRA juga mampu menganalisis kinerja SAVIRA dalam pengutipan brondolan kelapa sawit melalui sistem kendala suara (voice command) sehingga menurunkan kehilangan hasil panen,” kata dia.
Aditya berharap prestasi mereka ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya di INSTIPER Yogyakarta untuk ikut serta dalam perlombaan serta untuk mengasah kemampuannya.
“Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan tim peneliti, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi INSTIPER, serta dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi,” tegas Aditya Dermawan Damanik.