2022, 26 Maret
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Aris Handoyo, Kepala Bagian Pemasaran dan Pembelian BBT , PTPN X menyatakan , tembakau yang ditanam BUMN ini adalah Besuki NO, jenis Tembakau Bawah Naungan (TBN). Kualitas sebagai bahan baku cerutu berdasarkan kegunaanya adalah : wrapper , pembalut berfungsi sebagai pembungkus cerutu paling luar; binder pembungkus cerutu bagian dalam dan filler isi cerutu paling dalam.

Hal ini dinyatakan Aris dalam pada webinar Kedahsyatan Ekonomi Tembakau dan Cengkeh yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Dewan Rempah Indonesia. Pasar tembakau PTPN X adalah 95% ekspor dan 5% pasar lokal. Penanaman tembakau jenis ini di Jember sejak tahun abad 18.

Kelebihannya adalah rasa/taste yang khas yaitu soft/mild/netral sehingga bisa di mix dengan tembakau dari belahan dunia manapun; memiliki tingkat elastisitas yang tinggi dan tidak mudah robek dan menghasilkan yield/rendemen yang tinggi untuk keperluan pabrikan cerutu. Hampir semua bagian daun tembakau cerutu PTPN X dapat dimanfaatkan pabrikan.

Negara tujuan ekspor adalah Swiss, Srilanka, AS Jerman, Belanda, Filipina, Belgia, Polandia, Hongaria, Dominika, Mesir dan lain-lain. PTPN X juga menghasilkan cerutu dengan merek Golden Djawa dan Golden Boy yang lebih baik daripada cerutu Kuba. Tahun 2019 ekspor tembakau PTPN X 696 ton Rp263 miliar, 2020 452 ton Rp207 miliar, 2021 892 ton Rp300 miliar, sampai Pebruari 2020 120 ton Rp23 miliar.

PTPN X tidak mengadakan sistem lelang tetapi pembeli yang datang sendiri melakukan test. Setiap tahun pembeli selalu datang. Dengan kelebihan yang dimiliki, pemasaran tidak ada masalah. Justru sampai saat ini PTPN X belum mampu memenuhi semua permintaan yang masuk. Dunia minta tembakau PTPN X tetapi belum semua bisa dipenuhi.

Peluang tembakau PTPN X masih sangat terbuka sebab brand yang sudah dikenal dunia dengan ciri khas rasa, pricing by market , potensi pasar tinggi, cerutu masuk dalam premium life style, pasar selalu ada dengan niche penggguna berpenghasilan tinggi.

Baca Juga:  Pemerintah Jangan Lupakan Petani Tembakau

Tantangannya adalah Covid 19 yang membuat ekspor tembakau PTPN X tahun 2020 sempat turun. Tobbaco banned di mana-mana dengan alasan kesehatan. Biaya freight yang tinggi. Perang Rusia dan Ukraina diharapkan tidak berkembang menjadi perang dunia sebab akan menghambat perdagangan dunia.

Indonesia merupakan salah satu penghasil tembakau terbesar dan terbaik di dunia. Tembakau Nusantara ini dengan tiap daerah memiliki kekhasan cita rasa keunggulan masing-masing dan merupakan fancy product yang paling diburu di pasar tembakau internasional baik untuk cigarette maupun cigar. Tembakau Nusantara adalah The Golden Leaf.

Daerah penghasil tembakau adalah :

Temanggung, berada di dataran tinggi dengan letak geografis yang membentang dari lereng Gunung Sumbing sampai Gunung Sindoro, menjadikannya sebagai surga tembakau. Tembakau Srintil merupakan primadona utama Temanggung.

Deli, sejak era kolonial dikenal sebagai salah satu penghasil tembakau terbaik di dunia. Tembakau Deli banyak diminati negara-negara Eropa, terutama Jerman.

Lombok, tembakau Virginia dari daerah ini merupakan komoditas unggulan NTB yang sudah memenuhi standar kualitas oleh lembaga tembakau internasional yang berpusat di Jerman.

Madura, sebagai besar tembakau dari pulau ini diserap oleh pabrik rokok sebagai bahan baku utama rokok maupun sebagai racikan atau campuran kretek. Mempunyai varietas unggulan yaitu cangkring dan prancak sebagai bahan baku utama kretek. Madura juga terkenal dengan tembakau Campalok yang langka dan premium.

Jember, terkenal dengan jenis tembakau Besuki Na-oogst. Selain karena aromanya yang khas, tembakau ini terkenal karena elastisitasnya yang tinggi sehingga sangat tepat untuk pembungkus cerutu. Hal ini membuat tembakau ini terkenal di pasar internasional.