2017, 17 Maret
Share berita:

Masalah pada teh saat ini adalah bagaimana meningkatkan konsumsi rakyat indonesia terhadap teh indonesia. Usaha meningkatkan konsumsi terkait banyak hal seperti apakah merek-merek teh yang sekarang beredar benar isinya teh dari Indonesia. Teh perlu belajar dari kopi bagaimana meningkatkan konsumsi. Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, Bayu Krisnamurthi menyatakan hal ini.
“Kopi saat ini menonjol karena sekitar 5-10 tahun lalu jadi hit dengan ikon kopi kopi luwak. Sebelumnya jarang ada diskusi kopi Indonesia, setelah ada kopi luwak jadi ramai diskusi kopi Indonesia. Pada teh juga perlu ada ikon pada satu titik seperti kopi luwak, saat ini pembicaraan teh masih terlalu umum. Ketika menjadi deputi Menko Perekonomian saya sudah mencoba dengan ikon teh putih tetapi ternyata tidak mampu mengangkat juga,” katanya.
Cafe menjamur dan menjadi gaya hidup , minum kopi bukan sekedar minum tetapi menjadi keren, menunggu macet, teman berbincang dan lain-lain. Kafe dan gaya hidup ngafe ini sumbernya investasi swasta dan menangkat orang untuk mengkonsumsi kopi. Tidak ada satupun dibuat oleh pemerintah.
Permasalahannya saat itu badalah kopi Indonesia luar biasa enak dan bagus tetapi sedikit dan mahal, kalah dengan kopi Vietnam danBrasil yang banyak dan murah. Pemangku kepentingan kopi menyiasati ini dengan dibuat menjadi eksotis dengan indikasi geografis. Dari sini muncuk kopi Toraja, Gayo, Wamena dan lain-lain . Identitas kopi indonesia jadi terhormat.
Kopi instan yang dibuat industri kopi skala besar menjadi tulang punggung permintaan kopi, dengan menyerap sampai 70% kopi Indonesia. Di sini investasi swasta masuk, selain membangun pabrik juga dengan strategi marketing besar-besaran yang membutuhkan biaya tinggi. Kopi 3 in 1 yang dihasilkan industri diakui oleh International Coffee Organization (ICO) sebagai terobosan khas Indonesia.
ICO juga mengapresiasi tinggi kafe sepeda dimana dengan modal termos dan kopi sachet membuat kopi bisa dinikmati semua lapisan masyrakar. Seluruh segmen masyarakat disentuh kopi mulai dari kopi mahal di kafe-kafe sampai kopi sachet murah seribuan. Semua masyarakat menikmati kopi sehingga konsumsi kopi meningkat.
Teh perlu ada yang ditonjolkan seperti anti oksidan, anti kolesterol. Juga teh-teh premium perlu diperkenalkan pada masyarakat. Perlu ada cerita tentang teh seperti cerita kopi. Setelah ini baru ditata produksi dan perdagangannya, karena jangan-jangan setelah promosi berhasil tidak ada yang bisa diberikan karena kekurangan produksi dan sistem perdagangan yang belum dibenahi.

Baca Juga:  Minum Kopi Menyehatkan Jantung, Mitos atau Fakta?