2020, 18 Februari
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Direktur Pusat Penelitian Teh dan Kina Dadan Rohdiana mengungkapkan, berdasarkan analisis pasar, segmen teh hitam diperkirakan akan tetap mendominasi pasar dunia hingga 2026. Pasar teh sendiri tersegmentasi berdasarkan jenis, pengemasan, saluran distribusi, tempat penyajian dan wilayah.

Dadan menyebutkan, nilai perdagangan teh dunia di tahun 2018 mencapai USD 52,1 miliar. “Bahkan nilai perdagangan itu akan terus meningkat pada enam tahun mendatang yang diperkirakan akan menyentuh 81,6 miliar USD di tahun 2026,” ujarnya kepada Mediaperkebunan.id.

Lebih lanjut Dadan mengatakan, berdasarkan Coumpound Annual Growth Rate (CAGR) atau laju pertumbuhan majemuk tahunan dari tahun 2019 sampai dengan 2026 diperkirakan angkanya akan menyentuh 5,8 persen.

Di tahun 2018, lanjut Dadan, wilayah Asia Pasifk menyumbang lebih dari setengah CAGR dunia dan diperkirakan akan menyentuh angka 6,5 persen di tahun 2026, lebih tinggi dari CAGR dunia.

Di lihat berdasarkan jenis kemasannya, menurut Dadan, paper board atau kemasan kertas/dus adalah segmen yang paling unggul saat ini. “Keunggulannya ini dikaitkan dengan fleksibilitas disain yang luar biasa. Namun segmen ini diperkirakan akan sulit bersaing dengan teh celup yang menawarkan kenyamanan dalam penyajiannya,” ungkapnya. (YR)

Baca Juga:  Hilirisasi Industri Oleokimia Terus Berkembang