Tebu transgenik tahan kekeringan yang merupakan hasil kerjasama antara PTPN XI dengan Universitas Jember saat ini sudah memasuki tahap akhir sebelum dilepas. “Uji pangan dan uji keamanan lingkungan sudah selesai dan dinyatakan aman. Sedang uji pakan masih menunggu Pedoman Pengkajian Keamaman Pakan disahkan oleh Menteri Pertanian,” kata Bambang Purwantara, Ketua Umum Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia.
Secara logika kalau sudah dinyatakan aman pangan seharusnya juga aman pakan. “Bagi manusia sudah aman maka bagi ternak juga aman. Tetapi ini prosedur yang harus diikuti yaitu harus lulus uji pangan, pakan dan keamanan lingkungan. Apalagi daun tebu dan limbah pabrik gula juga banyak dikonsumsi oleh ternak,” katanya.
Selain tebu transgenik, tanaman lain yang sudah siap uji pakan adalah jagung tahan herbisida dari Monsanto. Dukungan perusahaan yaitu PTPN XI dan Monsanto membuat proses dari penelitian sampai siap uji berlangsung relatif cepat.
Sebenarnya masih banyak tanaman transgenik lain yang sudah selesai diteliti oleh lembaga penelitian pemerintah dan perguruan tinggi. Masalahnya dana yang ada hanya untuk penelitian. Proses setelah penelitian untuk masuk pengujian dan menjadi benih juga butuh biaya yang besar dan dana untuk ini tidak tersedia.
“Seharusnya disediakan dana untuk proses pengujian dan komersialisasi. Kalau tidak maka nanti yang siap selalu tanaman transgenik dari perusahaan multinasional,” katanya.