Meningkatkan produksi gula tahun 2016 tidak bisa lagi dilakukan dengan cara memperbaiki tanaman lewat pemupukan dan irigasi.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia, Agus Pakpahan menganjurkan dalam memasuki musim giling tahun 2016 ini maka pola panen harus dirubah guna meningkatkan produksi gula nasional. Diantaranya yaitu dengan pola tebang dengan benar sesuai dengan kemasakan.
“Jangan boros ,jangan ada yang tertinggal dan terjadwal dengan baik , jangan sampai ditebang sekarang diangkut besok karena akan membuat rendemen turun,” himbau Agus.
Lebih lanjut, menurut Agus, tebang angkut sangat menentukan standar tebu yang baik yaitu bersih, segar dan manis. Bersih artinya bebas dari kletek , karena kalau bawa sampah rugi ditransportasi dan efisiensi pabrik dalam penggunaan energi. Segar artinya tebang sekarang giling sekarang. Manis artinya rendemen tinggi ,jangan yang masih muda ditebang.
Fungsi tebang angkut sangat menentukan kontribusi tinggi untuk rendemen ,setelah itu efisiensi pabrik. Mulai dari lay out emplasemen, giliran masuk, pencatatan rendemen dan lain-lain jangan ada yang rusak sehingga berhenti giling ditengah jalan . “Maka semua itu kalau dijalankan bisa ada kenaikan produksi 10% dari kenaikan rendemen,” pungkas Agus. S