Bogor, mediaperkebunan.id – Kebijakan Presiden Trump mengubah perdagangan dunia termasuk perkebunan. Indonesia dikenakan tarif resiprokal 19%. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI (Palm Oil Agribusiness Policy Institute) menyatakan hal ini dalam Outlook Komoditas Perkebunan tahun 2026 yang dilaksanakan oleh PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
Indonesia adalah pemasok utama produk sawit ke USA dengan volume tahun 2024 2.389.700 ton dengan pangsa pasar tahun 2020-2024 52,4%. Pesaing Indonesia urutan 2-4 bukan produsen sawit tetapi merekspor sawit yaitu Jerman, Kanada, Spanyol. Malaysia berada di urutan ke 5 dengan pangsa pasar tahun 2020-2024 4,2%.
Sedang untuk produk refinery sawit yaitu RPO dan RPKO Indonesia juga merupakan pemasok utama dengan volume ekspor tahun 2024 2.091.300 ton, pangsa pasar 2020-2024 79%. Pesaing Indonesia urutan 2-5 juga negara produsen sawit yaitu Malaysia dengan pangsa pasar 15,6%, India 1,7%, Kolombia 1,6%, Meksiko 1,6%. Indonesia tidak memasok biodiesel ke Amerika Serikat.
Malaysia dikenakan tarif sama dengan Indonesia 19% sedang Jerman dan Spanyol lebih rendah yaitu 15% dan Kanada lebih tinggi mencapai 35%. Daya saing Indonesia lebih tinggi dari Kanada, sama dengan Malaysia dan lebih rendah dari Jerman dan Spanyol.
Pada karet Indonesia juga menjadi pemasok terbesar ke Amerika Serikat yaitu tahun 2023 395.200 ton dan tahun 2024 379.000 ton, pangsa pasar tahun 2023 38,1%. Pesaing nomor 2-5 adalah Thailand, Kanada (reekspor), Pantai Gading dan Liberia. Pantai Gading dan Liberia dikenakan tarif resiprokal lebih rendah dari Indonesia yaitu 15% sehingga lebih berdaya saing, Thailand sama dengan Indonesia 19% sedang Kanada 35%.
Indonesia pemasok kakao ke 8 terbesar di Amerika Serikat dengan volume ekspor tahun 2023 49.400 ton (pangsa pasar 37%) dan 2024 25.500 ton. Pemasok nomor 1 sampai 7 adalah Kanada, Pantai Gading, Meksiko, Belanda, Malaysia, Jerman, Belgia. Pantai Gading dan Belanda kena tarif resiprokal 15%, lebih berdaya saing dari Indonesia sedang Malaysia sama dengan Indonesia 19%, Meksiko 25%, Kanada 35%.
Indonesia pemasok kopi nomor 10 terbesar ke Amerika Serikat dengan volume ekspor tahun 2023 42.400 ton (pangsa 3,1%) dan tahun 2024 39.500 ton. Pemasok terbesar nomor 1-9 adalah Brasil, Kolombia, Vietnam, Honduras, Guatemala, Meksiko, Nikaragua, Peru, Kanada. Brasil dan Kolombia tarif resiprokal 10%, Honduras dan Guatemala 15%, Vietnam 20%.
Sedang teh, posisi Indonesia adalah pemasok nomor 9 terbesar ke Amerika Serikat dengan volume ekspor tahun 2023 2.400 ton (pangsa 2,3%) dan tahun 2024 2.800 ton. Posisi nomor 1-9 adalah Argentina, India, China, Sri Lanka, Malawi, Vietnam, Taiwan, Jepang. Argentina dan China dikenakan tarif resiprokal 10%, Vietnam dan Srilanka 20%, India 25%.
Pareto risiko perkebunan dalam jangka pendek adalah pupuk dan harga komoditas sedang dalam jangka panjang ditambah varietas/bibit. “Salah satu risiko terbesar pada kelapa sawit adalah Ganoderma. Sudah berbagai upaya dilakukan tetapi belum ada hasilnya. Satu-satunya cara adalah dengan penelitian untuk menghasilkan varietas yang benar-benar tahan,” kata Tungkot.
Komoditas lain seperti karet juga jangan dilupakan. Luas lahan semakin berkurang, padahal ada investor pabrik ban besar dari China mau membangun pabrik disini, juga produsen sarung tangan medis. Harus jelas bagi pemerintah karet ini akan seperti apa.

