JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Pola kemitraan petani kelapa sawit dengan perusahaan memberikan hasil memuaskan. Tanpa kemitraan yang jelas, hasil yang didapatkan petani kurang memuaskan.
Demikian dikatakan Ketua Koperasi Merbau Sakti Amir Syarifudin yang merupakan mitra Musim Mas dalam Pola PIR KKPA. “Tanpa kemitraan dengan sebuah perusahaan yang betul-betul mau menganyomi petani, pastilah kurang memuaskan hasilnya, bukan tidak berhasil,” ujarnya dalam Webinar Forum Diskusi Kelapa Sawit yang diselenggarakan Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR Indonesia seri ke-3 beberapa waktu lalu.
Amir menuturkan, koperasi yang dipimpinnya itu sudah menjalin kemitraan dengan Musim Mas hingga saat ini berjalan sangat baik. “Kami rasakan kebaikan-kebaikan ini mulai prosedur dari perusahaan sampai binaannya ke sasarannya,” paparnya.
Dari lahan anggota koperasi seluas 1000 hektar lebih yang berada di Desa Sorak, Pelalawan, Riau, itu terkelola baik. Bahkan, kata Amir, lahan yang akan bermitra itu masih ada lagi sekitar 150 Ha.
Menurut Amir, Musim Mas membina petani mulai dari pembangunan kebun sampai manusianya. “Karena anggota kami ada di sudut-sudut kampung yang notabenenya masyarakatnya di sana memang tidak mengetahui apa pun tentang sawit. Begitulah kultur masyarakat kami,” ungkapnya.
Sejak bemitra, lanjut Amir, dalam satu dua tahun anggota Koperasi Merbau Sakti itu mulai tampak perkembangan kemajuan dan mulai mengerti apa itu koperasi. “Menurut saya, jika anggota sudah mau mengerti, perusahaan mau membina, mengapa tidak kalau hasilnya nanti memuaskan,” ujarnya.
Amir menyebutkan, hasil kemitraan saat ini telah menampakkan hasil menggembirakan. Pada 2019, petani di bawah binaan Koperasi Merbau Sakti telah mampu produksi tandan buah segar (TBS) hampir 2 ton/Ha/bulan. Apalagi jika diiringi harganya yang bagus. (YR)