SURABAYA, Mediaperkebunan.id
Sebagai salah satu market leader produsen gula berbahan baku tebu, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi Gula Kristal Putih (GKP) miliknya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjamin ketersediaan pasok Bahan Baku Tebu (BBT) di setiap musim giling.
Untuk mewujudkan upaya tersebut, PTPN X terus menambah luasan lahan tebu melalui program Agroforestry bekerjasama dengan Perum Perhutani selama empat tahun terakhir. Total luasan Agroforestry yang telah tertanam adalah sebesar 201.494 Ha untuk PG Gempolkrep dengan KPH Mojokerto, 60,067 Ha untuk PG Djombang Baru dengan KPH Bojonegoro, dan 53,815 Ha untuk PG Lestari dengan KPH Jombang.
Penanaman bertahap selanjutnya dilakukan kembali di wilayah BKPH Ngujung Barat, Kamis (22/10). Penaman perdana dilakukan oleh Direktur PTPN X Aris Toharisman.
“Untuk penanaman lahan Agroforestry di wilayah KPH Jombang akan dilakukan secara bertahap dengan total luasan sebesar 120,2 Ha. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, adanya program Agroforestry ini memberikan tambahan BBT untuk PG Lestari sebanyak 2.712 Ton dengan rata-rata rendemen 7,43% pada musim giling tahun 2020,” kata Aris.
Aris juga menambahkan bahwa akan diadakan penanaman tanaman tebu pada lahan seluas 128,7 Ha untuk PG Modjopanggoong dengan KPH Blitar. Diharapkan dengan adanya program Agroforestry ini akan dapat menjamin ketersediaan BBT bagi pabrik-pabrik gula milik PTPN X dan juga meningkatkan produksi gula nasional sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan pangan.