“Pemerintah saat ini fokus pada sektor produksi. Pada usaha kecil sektor produksi sebagian besar adalah pertanian. Sebagai bank BUMN maka kemana program pemerintah kita ikut juga. BNI sejak tahun 2017 mulai aktif membiayai usaha kecil pertanian,” kata Bambang Setyatmojo , Wakil Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sektor perdagangan porsinya dikurangi . “Sejak tahun 2017 kita cukup masif membiayai usaha kecil pertanian di seluruh Indonesia. Pegawai BNI yang biasa di kota sekarang dari Aceh sampai Papua banyak terjun ke desa-desa. Tantangannya dan usaha yang dilakukan memang besar sekali,” katanya.
Khusus gula, Indonesia saat ini masih mengimpor 3,5 juta ton gula. Dengan program swasembada, impor ini akan dikurangi sehingga perlu dibuka 500.000 ha lahan tebu, dan akan menyerap tenaga kerja sampai 5-10 juta orang.
Melihat peluang ini, BNI juga masuk ke pembiayaan petani tebu. Kredit yang sudah disalurkan adalah kepada petani tebu di lingkungan PTPN 7 Lampung dengan plafon maksimal Rp29 miliar, kepada petani PTPN 10 dan 11 di Jatim hingga akhir Oktober sudah mencapai Rp37 miliar. Juga pada petani di PG Kebon Agung. Sampai akhir tahun 2017 kredit untuk program kemitraan ini bisa mencapai Rp150 miliar.
Prospek pembiayaan tebu ini sangat baik. “Petani tebu termasuk yang tertib mengangsur. NPL (kredit macetnya) hanya 1%, kredit digunakan dengan benar untuk proses produksi dan ketika panen mengangsur,” katanya.
Selain memberikan kredit BNI juga bekerjasama dengan LPP (Lembaga Pendidikan Perkebunan) Jogyakarta melakukan pelatihan peningkatan kompetensi petani tebu. Pelatihan dilaksanakan secara bertahap dibagi lima angkatan agar materi pelatihan dapat diserap maksimal. Pelatihan tidak hanya budidadaya saja, tetapi bagaimana cara berhadapan dengan stakeholder dan kewirausahaan. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kedepan setelah petani kita juga akan melatih petugas penyuluh. BNI juga sudah ikut memberikan kredit pada petani kelapa sawit untuk peremajaan di Muba sehingga bisa juga membuat pelatihan petani kelapa sawit,” katanya.