Jakarta, Media Perkebunan.id
Situasi pandemi Covid-19 membuat ketidakpastian ke depan. Ada negara yang sudah recovery tetapi ada juga yang malah masuk gelombang ke tiga. “Dalam situasi ini kita sulit membuat perkiraan bagaimana permintaan dan harga sawit tahun depan,” kata Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI.
Indonesia tidak luput dari pandemi, selama dua kuartal berturut-turut ekonomi terkontraksi dan sekarang memasuki resesi. Industri kelapa sawit sendiri masih bisa berjalan normal, kinerjanya masih bagus meskipun ada gangguan juga. Dalam kondisi seperti ini sekarang malah terjadi kenaikan harga.
Faktor Indonesia juga berperan penting sebab pasar domestik semakin berkembang.. Dalam situasi ini maka operasional perusahaan harus tetap dijaga, kesehatan karyawan juga.
Menurut Mona Surya, Ketua Panitia penyelenggara IPOC dalam situasi ini, GAPKI menyelenggarakan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) untuk pertama kalinya secara virtual. IPOC adalah konferensi industri minyak sawit terbesar dunia, yang memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini serta menganalisis tren harga minyak sawit ke depan.
16 th Indonesian Palm Oil Conference and 2021 Price Outlook akan diselenggarakan pada tanggal 2 – 3 Desember 2020 secara virtual, dengan mengusung tema “Palm Oil Industry in the New Normal Economy.”
Konferensi selama dua hari ini juga akan membahas rencana pemulihan ekonomi Indonesia secara makro dengan berbagai kebijakan moneter, fiskal, dan kebijakan pengembangan energi terbarukan. Dunia industri tentunya sangat terpengaruh oleh setiap kebijakan yang dibuat pemerintah, sehingga pemahaman akan kebijakan-kebijakan baru akan membantu dalam menentukan strategi bisnis perusahaan ke depan. Selain itu juga dibahas peluang pasar minyak sawit dunia di beberapa negara tujuan utama ekspor, supply and demand minyak nabati dunia, tren pasar global, dan proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya.
IPOC tahun ini rencananya akan dibuka Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI yang sekaligus memberikan Special Keynote Speech. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI juga dijadwalkan memberikan Special Address terkait iklim investasi Indonesia pasca pandemi Covid-19.
Sudah menjadi tradisi bagi IPOC menghadirkan pembicara-pembicara ahli senior dunia untuk menguak trend harga, seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oil World).