JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan lima strategi untuk mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional. Peningkatan produksi gula kristal putih (GKP) melalui pola ekstensifikasi maupun intensifikasi.
Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Andi Nur Alam Syah menyebutkan, lima strategi mengejar kebutuhan gula konsumsi nasional, yaitu identifikasi kesesuaian lahan baru untuk tebu, pemanfaatan lahan HGU yang terlantar, revitalisasi pabrik gula, investasi pabrik gula baru, dan perbaikan pola kemitraan antara pabrik gula dengan petani tebu.
“Ke depan, untuk memenuhi kekurangan 850 ribu ton itu, kami akan melakukan penanaman lahan baru seluas 75 ribu hektare (Ha) dengan pemanfaatan lahan Perhutani ataupun pada lahan HGU yang terbengkalai,” jelas Andi Nur beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Andi Nur menambahkan pendekatan intensifikasi dilakukan melalui bongkar ratoon seluas 75 ribu Ha dan rawat ratoon seluas 125 ribu Ha.
Dari perluasan, bongkar dan rawat ratoon tersebut diharapkan mampu memberikan tambahan produksi serta menaikan produktivitas sehingga kekurangan sebesar 850 ribu ton GKP tersebut dapat terpenuhi.
Dalam kurun 3 tahun terakhir, kinerja lahan tebu nasional dilaporkan membaik. Data Kementan menyebutkan terjadi peningkatan area seluas 36.000 Ha selama periode 2019 – 2021 dari 411.000 Ha menjadi 447.000 Ha. (*)