JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Indonesia menargetkan tercapainya swasembada gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi pada 2024. Kementerian Pertanian (Kementan) pun menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Ardi Praptomo, mengatakan, pemerintah menyiapkan dua strategi untuk merealisasikan target swasembada GKP yakni melalui upaya ekstensifikasi dan intensifikasi.
Ardi menuturkan, untuk strategi ekstensifikasi diperlukan perluasan lahan tebu seluas 75.000 hektar (Ha). Selain itu juga dibutuhkan produktivitas tebu minum lahan 85 ton/Ha dengan rendemen 8 – 8,5 persen.
Dalam kurun 3 tahun terakhir, kinerja lahan tebu Tanah Air dilaporkan membaik. Data Kementan menyebutkan terjadi peningkatan area seluas 36.000 Ha selama periode 2019 – 2021 dari 411.000 Ha menjadi 447.000 Ha.
Bahkan, data terbaru mengungkapkan terdapat penambahan luas lahan tebu sebanyak 5.000 Ha periode 2021 sampai dengan 2022 berjalan.
Demikian juga dengan produksi gula yang di Indonesia pada 2021 meningkat secara tahunan. Pada 2021, produksi GKP untuk kebutuhan rumah tangga mencapai 2,35 juta ton. “Pada 2020, produksi gula untuk jenis yang sama hanya mencapai 2,13 juta ton,” kata Ardi.
Tahun 2022, lanjut Ardi, pemerintah menargetkan produksi gula Tanah Air bisa mencapai 2,5 juta ton yang diharapkan bisa terealisasi dengan adanya penambahan luas lahan. (YR)