2016, 9 Agustus
Share berita:

Stok minyak sawit Indonesia terus menunjukkan tren penurunan sejak awal tahun. Berdasarkan
catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), stok minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical hanya tinggal 1,8 juta ton pada Juni 2016.

Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan mengatakan bahwa trend penurunan ini telah menguras stok awal tahun yang cukup tinggi yaitu 4,36 juta ton. Sementara itu produksi minyak sawit yang stagnan selama beberapa bulan kini mulai merangkak naik.

Stagnasi produksi disebabkan oleh dampak dari El Nino tahun lalu. Produksi tahun 2016 masih belum
sesuai dengan harapan. Kondisi ini secara otomatis mengikis stok.

“Stok diperkirakan masih akan ketat untuk beberapa bulan ke depan karena permintaan pasar global masih berpotensi meningkat sama halnya dengan kebutuhan di dalam negeri,” jelas Fadhil dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke perkebunan news.

Lebih, lanjut, Fadhil menambahkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia termasuk biodiesel dan oleochemical pada Juni tercatat turun 1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Di sisi lain, mandatori biodiesel Indonesia telah diimplementasikan secara konsisten. Penyerapan
biodiesel dalam negeri terus meningkat. Konsistensi implementasi biodiesel akan mendongkrak
permintaan minyak sawit di dalam negeri.

“Hai ini akan membuat pengusaha menahan stok untuk memenuhi pasokan dalam negeri ketimbang ekspor,” pungkas Fadhil. YIN

Baca Juga:  Di Balikpapan Apical Lanjutkan Vaksin Gotong Royong