Kuala Lumpur, mediaperkebunan.id – Bila di bandingkan secara bulanan atau month to month (mtm), stok dan produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) milik negeri jiran kita, Malaysia, mengalami penurunan.
Dari sisi produksi CPO, misalnya, pihak Lembaga Minyak Sawit Malaysia atau Malaysian Palm Oil Board (MPOB) mengatakan, produksi crude palm oil pada Desember 2024 turun bila di bandingkan November 2024 (mtm).
“Produksi CPO turun 8,3 persen pada bulan Desember dari November (mtm) menjadi 1,49 juta ton,” demikian pernyataan pihak MPOB yang di kutip Media Perkebunan dari laman theedgemalaysia.com, Jumat (10/1/2025).
Pihak MPOB juga mengungkapkan kalau ekspor berbagai produk turunan minyak sawit anjlok 9,97 persen menjadi 1,34 juta ton pada periode yang sama
Di samping itu, MPOB juga mengakibatkan kalau stok CPO Malaysia juga anjlok selama tiga bulan berturut-turut, turun 6,91 persen menjadi 1,71 juta ton pada akhir Desember.
Di saat yang sama, berdasarkan survei Reuters yang di paparkan oleh laman theedgemalaysia.com, di perkirakan persediaan sebesar 1,76 juta ton, dengan produksi di perkirakan sebesar 1,48 juta ton dan ekspor sebesar 1,38 juta ton.
Penurunan ini menunjukkan tantangan besar yang di hadapi industri sawit Malaysia, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara produksi, ekspor, dan stok. Kondisi tersebut juga berpotensi memengaruhi dinamika pasar minyak sawit global, termasuk hubungan perdagangan dengan negara pengimpor utama seperti India dan China.
Di tengah penurunan ini, pelaku industri sawit di Malaysia di harapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi, memanfaatkan teknologi inovatif, serta memperluas pangsa pasar ekspor ke negara-negara non-tradisional untuk menjaga daya saing.