JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Dalam upaya menggenjot ekspor komoditas perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan peningkatan standar mutu komoditas perkebunan. Upaya itu meliputi peningkatan mutu bahan olah karet (Bokar), bimbingan teknis petani lada, pala, kopi dan kako.
Demikian dikatakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Kementan, Dedi Junaedi kepada Mediaperkebunan.id. “Kami terus berupaya meningkatkan mutu komoditas perkebunan agar ekspor terus meningkat,” ujarnya, Kamis (29/7).
Menurut Dedi, peningkatan mutu komoditas perkebunan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing di pasar ekspor. Apalagi pasar seperti Uni Eropa yang sangat memperhatikan mutu.
Untuk komoditas karet, kata Dedi, pihaknya terus mendorong petani karet masuk dalam Unit Pengolahan Pemasaran Bahan Olah Karet (UPPB) di daerah masing-masing, sehingga petani teregistrasi. Jika sudah diberikan surat tanda registrasi (STR) dan sudah diaudit tim SMPU.
Hal tersebut, lanjut Dedi, tujuannya agar kelak petani karet yang tergabung dalam UPPB tersebut menghasilkan bokar yang sesuai standar atau mutu pabrik karet. “Sehingga harga karet petani bisa lebih baik karena sudah terbina dalam mutu,” katanya.
Dedi menambahkan, upaya lain yang dilakukan Ditjen Perkebunan dalam peningkatan standar mutu komoditas perkebunan antara lain mengadakan bimbingan teknis petani lada, pala, kopi dan kakao. “Kami juga membuat poster, buku manual/buku saku SOP Penanganan Mutu Pala guna meningkatkan standar mutu,” jelasnya. (YR)