2nd T-POMI
2022, 27 Juni
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat ekspor kopi terus meningkat seiring dengan naiknya konsumsi dunia. Standar mutu kopi pun terus ditingkatkan agar ekspor terus menanjak.

Demikian dikatakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Dedi Junaedi. “Komoditas kopi kedepan kami melihat masih akan terjadi peningkatan ekspor seiiring dengan peningkatan konsumsi kopi dunia,” ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dedi menyebutkan, saat ini tercatat ekspor kopi Indonesia meningkat 0,9 persen. Dari sisi volume juga meningkat 3,6 persen jika dilihat year on year tahun 2020 dibanding 2021.

Untuk komoditas kopi, lanjut Dedi, yang masih menjadi tantangan kedepan adalah dari sisi standarisasi mutu. Hal ini terkait kadar MRLs yang dipersyaratkan seperti isoprocarb, glyphospate, klorpirifos dan klorpirifos-metil.

“Tentunya penanganan GAP dan GHP ditingkat petani akan terus menjadi perhatian kami di Kementerian Pertanian khususnya Ditjen. Perkebunan,” tukas Dedi.

Bali menjadi salah satu kawasan pengembangan Kopi yang menjadi fokus kebijakan Kementan, khususnya Ditjen Perkebunan, dalam memperkuat Hilirisasi dan akses pasarnya. Kedepan, peluang terbesarnya adalah bagaimana menggandeng sektor pariwisata dan sub sektor perkebunan agar menjadi nilai tambah dan daya tarik tersendiri untuk meningkatkan akses pasar dan investasi.

“Tentunya promosi menjadi hal yang sangat penting untuk dapat memperkenalkan produk perkebunan di provinsi Bali, di tahun 2022 ini mudah-mudahan peluang promosi dalam Odicoff (one day with Indonesia Coffee, Fruit and Floriculture) akan terlaksana secara optimal,” jelas Dedi. (YR)

Baca Juga:  INSTIPER Lahirkan Intitut Sains Kopi Indonesia (ISKI) dan Palm Oil Center