Sekadau, Mediaperkebunan.id
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Sekadau, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sekadau, SPOS – Yayasan Kehati, POPSI,dan PT.Syngenta melakukan pelatihan Training of Trainers (TOT) bagi pelatih sawit lestari (PSL). Kegiatan tersebut mengambil tema, “Menyiapkan Pelatih Sawit Bagi Petani Untuk Prakondisi Menuju Sertifikasi ISPO”
Ketua SPKS Kabupaten Sekadau, Bernadus Mohtar menjelaskan TOT PSL adalah upaya SPKS untuk memperkuat kapasitas penyuluh baik itu dari pemerintah maupun penyuluh swadaya yang berasal dari anggota kelembagaan petani yang ada di beberapa desa di Sekadau. Peserta yang dilatih 25 orang terdiri dari perwakilan penyuluh pemerintah dan penyuluh swadaya dari utusan kelembagaan petani sawit.
TOT dilakukan selama 3 hari dengan materi mulai dari perkembangan isu sawit berkelanjutan yang harus dijalankan oleh petani seperti sertifikasi ISPO. GAP perkebunan sawit meliputi persiapan lahan, pembibitan, penanaman, hama penyakit, pemeliharaan TBM dan TM, pemupukan. Materi lainnya adalah manajemen panen dan kemitraan.
Kepala bidang perkebunan DKP3 Sekadau, Ifan Nurfatria, menyatakan luas kebun petani kelapa sawit swadaya mencapai di Sekadau 31.000 ha. Petani yang sudah mengurus Surat Tanda Daftar Budidaya baru 265 orang, ini masih jauh dari harapan.
Achmad Mangga Barani, Ketua Forum Pengembangan .Perkebunan Strategis Berkelanjutan, menyatakan petani tidak perlu disibukkan dengan isu-isu global perkebunan, biarkan itu menjadi urusan pemerintah dan peneliti. Sekarang yang penting bagaimana PSL melakukan pendampingan pada petani. Terutama terkait dengan penerapan budidaya perkebunan yang baik, karena menjadi salah satu syarat ISPO yang diwajibkan bagi petani. Semua pihak mulai dari pemerintah, perusahaan perkebunan dan organisasi petani sawit diminta bekerjasama melakukan pendampingan pada petani.