2nd T-POMI
2024, 20 Mei
Share berita:

Planters perempuan dalam industri sawit merupakan kelompok minoritas. Berbeda dengan laki-laki yang merupakan kelompok mayoritas dengan kesempatan jenjang karir yang lebih luas dan tinggi pada industri sawit. Hal ini juga yang merupakan salah satu penyabab perempuan mempunyai minat yang sedikit untuk terjun ke dunia sawit.

Pedahal perempuan juga bisa lho menjadi planters hebat dan mempunyai jenjang karir yang cemerlang seperti Siti Zuwairiah Binti Abdullah yang saat ini menjabat sebagai Estate Manager di Sime Darby Plantation Berhad Malaysia dan Purwaningsih Sri Hariaty yang menjabat sebagai Estate Manager di PT Perkebunan Nusantara IV Reg 1. Walaupun untuk dapat mencapai posisi tersebut, perempuan harus berusaha lebih keras dibandingkan dengan planters laki-laki. Seperti apa yang diungkapkan oleh Siti Siti Zuwairiah Binti Abdullah dalam Seminar Nasional Planter Indonesia (SNPI) 2024 yang mengambil tema mengenai “Inovasi dan Tantangan Karir Planters Perempuan di Perkebunan Kelapa Sawit”. 

“Seringkali apabila perempuan mempunyai kelebihan tetap ada stereotip dan gender bias. Kami sebagai perempuan memerlukan effort dan upaya yang lebih keras untuk dapat duduk sama rata bersama dengan planters laki-laki hebat yang tersedia. Walaupun kita sudah mencapai kualitas ataupun syarat tertentu, namun kita harus bersaing dengan kelompok laki-laki yang posisinya sudah besar dalam industri sawit ini. Jadi diperlukn sesuatu yang berbeda untuk memperoleh apa yang kita ingin capai,” ujar Siti.

Tantangan lainnya yang dihadapi perempuan saat menjadi planters yaitu tekanan dari ekspektasi sosial dan budaya; keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan; kesulitan dalam mencapai posisi kepemimpinan; isu keselamatan dan pelecehan; dan akses yang terbatas pada peningkatan kompetensi. Seharusnya perempuan bisa mempunyai kesetaraan untuk mencapai kesuksesan dengan diberikan peluang pendidikan formal dan pelatihan yang sama. Kebijakan yang berpihak pada perempuan juga harus disuarakan agar keselamatan perempuan dapat terjaga saat sedang bekerja.

Baca Juga:  BPDPKS TIDAK PANTAU TBS UNTUK BIODIESEL DARI PETANI ATAU BUKAN

“Saat ini masih terdapat kurangnya pendidikan formal yang diberikan kepada perempuan untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan. Pelecehan dan keselamatan perempuan harus turut dilindungi perusahaan dengan membuat kebijakan yang berpihak pada perempuan saat bekerja. Kemudian ada tekanan sosial dan budaya yang mengharuskan perempuan di rumah dan perempuan yang bekerja akan mengabaikan kewajibannya saat di rumah. Hal ini membuat banyak perempuan yang membatasi diri dan potensinya,” jelasnya.

Menurut  Purwaningsih Sri Hariaty, sudah seharusnya perusahaan memberikan peluang kepada planters perempuan untuk dapat mempunyai karir yang sama. Hal ini dikarenakan perempuan merupakan agen perubahan, yang dimana perempuan itu berani, kuat, tangguh dan mampu beradaptasi sehingga dapat memberikan dampak yang besar. Perusahaan yang melibatkan berbagai gender dan keberagaman gender tentunya akan mempunyai peluang peningkatan yang tinggi untuk menghasilkan keuntungan.

“Perempuan merupakan agen perubahan, yang dimana perempuan itu berani, kuat, tangguh dan mampu beradaptasi sehingga saat perempuan menjadi sosok yang penting maka dia akan memberikan dampak yang besar. Perempuan bisa menginspirasi lainnya dan perempuan harus mendukung satu sama lainnya. Perusahaan yang melibatkan berbagai gender dan keberagaman gender tentunya akan mempunyai peluang peningkatan yang tinggi untuk menghasilkan keuntungannya,” terang Sri.

Untuk mengatasi tantangan ini maka dibutuhkan usaha dan keberpihakan perusahaan sawit kepada perempuan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan untuk pemberdayaan perempuan adalah dengan memberikan sponsor beasiswa, program bimbingan karir, pelatihan kepemimpinan, kolaborasi dan jaringan, serta membuat kebijakan dan regulasi yang berpihak dan melindungi planters perempuan. Dorongan individu juga diperlukan untuk dapat meningkatkan karir planters perempuan yakni dengan mempunyai tujuan, mental yang kuat, sabar, sehat, tangguh, dan kemauan untuk belajar, serta mendapatkan dukungan dari keluarga.

Baca Juga:  Minamas Plantation Komitmen Mencegah Kebakaran

“Untuk mengatasi tantangan tersebut maka diperlukan usaha dari perusahaan. Perusahaan menunjukan keberpihakannya pada perempuan dengan memberikan peluang sehingga dapat menarik minat perempuan untuk masuk ke dalam industri sawit,” kata Siti.

“Mempunyai mental yang kuat dan kesabaran untuk bisa jadi planters. Harus mempunyai tujuan yang kita akan tuju sehingga kita akan terdorong untuk bisa meningkatkan karir sebagai planters perempuan,” ungkap Sri.

Sebagai planters perempuan, Siti berharap kedepannya perusahaan dapat memberikan peluang yang sama untuk perempuan. Dapat berkolaborasi dengan planters laki-laki dengan melengkapi satu sama lainnya. Hal tersebut nantinya akan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan industri sawit. 

“Kami mengharapkan perusahaan sawit dapat memberikan penerimaan yang baik pada perempuan. Untuk sama-sama membina dan memacu diri bersama-sama agar bisa berdiri sama tinggi, duduk sama rendah dan untuk melengkapi satu sama lain. Dengan begitu kita bisa bersama-sama meningkatkan kemajuan industri sawit,” harap Siti.