2023, 9 Maret
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Dalam kondisi ketidakpastian, sektor pertanian saat ini terus menjadi andalan perekonomian nasiona. Indonesia bisa menjadi salah satu titik terang  di tengah kesuraman dunia. Perekonomian nasional secara umum masih menujukkan ketahanan dengan ditopang peningkatan permintaan domestik, investasi dan inflasi yang terus terjaga serta berlanjutnya kinerja positif ekspor salah satunya melalui komoditas pertanian yaitu  kelapa sawit.

Sebagai langkah konkrit pemerintah dalam menjaga kestabilan perekonomian dan juga penyumbang devisa negara melalui komoditas kelapa sawit, Kementan sejak awal tahun 2023 telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka akselerasi pencapaian peremajaan sawit rakyat..

 Diawali dengan revisi Permentan nomor 03 tahun 2022 menjadi Permentan nomor 19 tahun 2023, kemudian koordinasi dengan aspekpir, apkasindo, perusahaan perkebunan, dinas yang membidangi perkebunan tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota.

Berdasarkan data BPS, angka sementara, nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2022 Rp640,56 triliun (naik 3,93%) dibanding periode yang sama tahun 2021. Sub sektor perkebunan terus menjadi penyumbang terbesar ekspor pertanian dengan kontribusi sebesar Rp622,37% (97,16%).

“ Ekspor perkebunan yang melonjak pada tahun 2022 paling besar disumbang komoditas kelapa sawit dengan nilai Rp468,64 triliun (75,3%). Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditas perkebunan diantaranya kelapa sawit sebagai sumber devisa negara masih terus meningkat,” kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Munas GAPKI di Istana Wakil Presiden.

Baca Juga:  Produk Hilir Harga Lebih Stabil