JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Perusahaan kelapa sawit global Sinar Mas Agribusiness and Food berhasil meraih dua kategori dalam Sustainable Business Awards (SBA) 2021, yaitu Supply Chain Management and Business Ethics & Responsibility, serta penghargaan capaian khusus sebagai kategori kedua – Community and Land Use & Biodiversity.
Penghargaan dari Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura, Grace Fu itu diterima Chief Sustainability and Communications Officer, Sinar Mas Agribusiness and Food, Anita Neville. Tahun ini, SBA berfokus memberikan penghargaan kepada organisasi yang telah melakukan upaya nyata mengurangi jejak karbon (foot print) mereka di Asia..
“Sinar Mas Agribusiness and Food melakukan upaya keberlanjutan melalui penerapan praktik yang bertanggung jawab dalam operasional sehari-hari. Kami menyadari langkah ini sebagai satu-satunya cara untuk memastikan bisnis kami berkembang. Kami bangga bahwa upaya kami mendapatkan pengakuan,” ujar Anita dalam keterangan tertulisnya yang diterima Mediaperkebunan, Kamis (16/12).
Anita berharap penghargaan ini meningkatkan kesadaran dan pengetahuan publik akan upaya luar biasa yang tengah berlangsung saat ini di sektor industri kelapa sawit untuk menjawab tantangan mendesak seperti perubahan iklim.
SBA telah diselenggarakan sejak tahun 2012 di lima negara, yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia,
Filipina, dan Thailand. Tahun ini, 100 peserta mengikuti Singapore Awards yang memiliki 12 kategori utama. Jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun lalu yang hanya 87 peserta, dan sebanyak 24 organisasi membawa pulang penghargaan tersebut.
SBA adalah acara yang diselenggarakan oleh Global Initiatives (GI) – sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura yang berfokus pada isu-isu seputar keberlanjutan dan data science. Didirikan pada tahun 2006, GI memiliki sejarah panjang berkolaborasi dengan lembaga multilateral seperti afiliasi PBB, regulator, perusahaan, dan akademisi.
Pada 2021, Sinar Mas Agribusiness and Food mencapai 95 persen kemamputelusuran hingga ke perkebunan (traceability to the plantation) untuk seluruh rantai pasokannya. Kemamputelusuran hingga ke perkebunan telah menjadi landasan penting bagi Perusahaan untuk mendorong penerapan praktik produksi berkelanjutan, serta memperkuat hubungannya dengan pemasok dari semua lini.
Misalnya, melalui Program KSATRIA Sawit, Perusahaan telah memetakan petani, agen dan pemasok, dan menawarkan dukungan untuk penerapan praktik keberlanjutan mereka. Inisiatif ini telah berlangsung sejak 2019, dan lebih dari 80.000 petani di Indonesia telah berpartisipasi.
Keterlibatan aktif Perusahaan dengan pemasok juga telah mendorong upaya untuk mengurangi efek gas rumah kaca (GRK) terkait dengan pembukaan hutan. Sinar Mas Agribusiness and Food saat ini telah mengkonservasi sekitar 78.000 hektar hutan dalam konsesinya di Indonesia, sejalan dengan Kebijakan Konservasi Hutan yang diluncurkan pada tahun 2011. (*YR)