Jakarta, Mediaperkebunan.id – Memang penurunan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) pada hari Rabu (11/12/2024), memang tidak sebanyak pada hari Selasa (10/12/2024) yang tercatat turun sebesar Rp 180 per kilogram (Kg). Namun hasil tender yang diselenggarakan oleh PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) pada saat ini menunjukan penurunan sebesar Rp 85 per Kg dan malah semakin membenamkan harga CPO hingga terlempar jauh ke level Rp 15.670-an per Kg.
Yang membuat hati semakin pilu adalah fakta bahwa penurunan harga CPO yang cukup tajam dalam proses tender di PT KPBN tersebut hanya membutuhkan waktu singkat saja: tiga hari terhitung sejak Senin (9/12/2024). Sementara itu, justru butuh proses tender berminggu-minggu untuk membuat harga CPO naik dari level Rp 12.000-an ke Rp 16.000 per Kg.
Tampaknya banyak faktor yang membuat semua ini terjadi, termasuk persaingan antarkomoditas minyak nabati, khususnya minyak kacang kedelai atau soyabean oil. Sudah pasti perkembangan harga CPO ini bakal tidak memuaskan bagi para petani kelapa sawit, karena hal ini bakal berdampak buruk pada harga pembelian tandan buah segar (TBS) mereka.
Berikut ini hasil tender harga CPO per Kg di luar atau tidak termasuk PPN di PT KPBN periode Rabu (10/12/2024) :
SAN Belawan : Tiada kabar (sebelumnya Rp 15.760 -ACI)
Dumai : Rp 15.675 – PAA (sebelumnya Rp 15.760 – WNI, turun Rp 85)
SAN Dumai : Rp 15.675 – PAA (sebelumnya Rp 15.760 – AGM, turun Rp 85)
Teluk Bayur: Tiada kabar (sebelumnya Rp 15.630 – WNI)
Talang Duku : Rp 15.475 – PHPOKwala Sawit (loco) : Rp 15.466 – WD.
Harga penawaran tertinggi Rp 9.750 – MPR (sebelumnya Rp 15.551 – WD.
Harga penawaran tertinggi Rp 9.750 – SDS/Nint/MPR, turun Rp 85 dari harga WD)
Tender CPKOBelawan : Tiada kabar (sebelumnya Rp 25.801 – MNA)
Palembang (loco) : Tiada kabar (sebelumnya Rp 25.437 -IKIN)