Bogor, perkebunannews.com – Kampus SEAMEO BIOTROP dalam hal kegiatan penelitian, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia serta penyebaran informasi dalam bidang biologi tropika. Hal ini untuk mewujudkan kesejehtaraan petani dan menuju ketahanan pangan.
Direktur SEAMEO BIOTROP, Dr Irdika Mansur, M.For., Sc mengakui bahwa dalam 50 tahun terakhir, isu-isu biologi tropika berkembang dengan sangat dinamis. Untuk itu SEAMEO BIOTROP menetapkan Rencana Pembangunan Lima Tahunan (Five-Years Development Plan – FYDP) untuk menjaga agar program dan kegiatan yang dilaksanakan selalu relevan dengan kebutuhan regional.
Dalam FYDP ke-10 (2017-2022), SEAMEO BIOTROP telah menetapkan VISI yaitu untuk menjadi pusat terdepan dalam mempromosikan dan memperkaya nilai-nilai nyata biologi tropika di Kawasan Asia Tenggara.
“Untuk mendukung VISI tersebut, SEAMEO BIOTROP juga telah menetapkan MISI yaitu menyediakan pengetahuan ilmiah dan membangun kapasitas institusi dan masyarakat dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan biologi tropika secara berkelanjutan untuk kelangsungan hidup masyarakat dan lingkungan di Asia Tenggara,” kata Irdika.
Selanjutnya, Irdika mengatakan, Irdika untuk lebih menekankan fokus program dan kegiatan, SEAMEO BIOTROP telah menetapkan 3 program payung. Pertama, Restorasi ekosistem yang terdegradasi.Kedua, pengelolaan berkelanjutan atas ekosistem/bentang darat yang digunakan secara intensif. Ketiga, konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem atau bentang darat unik dengan keanekaragaman hayati tinggi.
Artinya, tiga kegiatan utama SEAMEO BIOTROP yang dilaksanakan selama periode Juli 2017 sampai dengan Juni 2022, harus sesuai dengan VISI, MISI dan tiga program payung yang telah ditetapkan. “Jadi, hasil penelitian terapan, informasi mengenai penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan peningkatan kapasitas SDM lainnya, serta media pembelajaran dan informasi penting lainnya adalah bukti nyata prestasi yang dicapai oleh SEAMEO BIOTROP. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi para penerima manfaat dan pemangku kepentingan,” papar Irdika.
Namun, Irdika mengakui, semua pencapaian dan informasi penting tersebut dapat menjadi tidak bermanfaat apabila hanya menjadi bahan literatur di dalam institusi dan tidak terkomunikasikan kepada masyarakat.
Terbukti, untuk mengkomunikasikan program dan kegiatan SEAMEO BIOTROP kepada masyarakat luas, baik yang telah maupun yang akan dilaksanakan, diperlukan peran media massa agar masyarakat Indonesia pada khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya, lebih mengenal SEAMEO BIOTROP. “Selanjutnya berminat untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan di bidang biologi tropika dengan bimbingan dari para ahli di SEAMEO BIOTROP” pungkas Irdika. YIN