Koalisi Bipartit Sumsel yaitu APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) Sumsel dengan Ketua Sumarjono Saragih, Abdulah Anang Koordinator/Ketua K-SPSI Sumsel, Ali Hanafiah Koodinator/Ketua K-SBSI Sumsel, Cerah Buana Koordinator/Ketua KASBI Sumsel, mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi tentang situasi terkini perkelapa sawitan yang sudah mulai mengancam kehidupan buruh.
Dalam suratnya yang berjudul Sawit di Tawan Buruh Melawan mereka menyatakan terimakasih dan mengapresiasi atas upaya Presiden Jokowi menyelamatkan sawit Indonesia. Namun hal ini belum cukup dan tidak boleh berhenti sebab kampanye hitam dan penolakan sawit diskriminatif masih terus terjadi.
Dengan tagar perjuangan #sawit adalah kita aspirasi pengusaha dan buruh ini adalah :
Menolak dan mengutuk aksi-aksi kampanye hitam sawit karena tidak sesuai dengan fakta, tidak adil dan diskriminatif.
Kampanye hitam telah secara nyata mengancam 17,5 juta buruh sawit Indonesia. Harga turun, sawit ditolak di pasar global, tangki minyak sawit penuh dan melimpah. Aktivitas pekerjaan panen dan perawatan sudah dikurangi bahkan berhenti. Bila tidak ada solusi segera maka buruh terancam PHK dan bisa meningkatkan kriminalitas dan kerawanan sosial di sentra-sentra sawit.
Pemerintah diminta menindak kelompok, NGO, LSM lokal dan global yang melakukan aktivitas melanggar hukum dan berkampanye dengan memutar balikkan fakta sebenarnya.
Pemerintah juga diminta lebih aktif melakukan pengawasan, pembinaan dan penindakan sehingga semua pelaku kebun sawit patuh dan taat dengan hukum ketenagakerjaan Indonesia.
Mendesak dan mendukung segala upaya dan kebijakan yang bisa menaikkan harga segera. Peningkatan konsumsi dalam negeri program B20 dan mengurangi atau menghilangkan pungutan ekspor diharapkan dapat menjadi solusi.