Penggunaan benih unggul yang benar terutama di perkebunan sangat penting. “Kalau salah menggunakan benih maka setelah 6-7 tahun baru menyesal karena tidak berbuah.Kelapa sawit setelah 4 tahun baru menyesal,” kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman pada pengukuhan DPP Masyarakat Perbenihan dan Pembibitan Indonesia.
Karena itu tahun depan merupakan tahun perbenihan yang salah satu tujuannya untuk mengembalikan kejayaan rempah Indonesia. “Tidak berarti pajale ditinggal, tetap ada. Tahun ini anggaran Rp2,4 triliun untuk benih pajale, hortikultura dan perkebunan. Tahun depan Rp5 triliun,” katanya.
Rempah-rempah kejayaannya harus dikembalikan karena dulu Belanda dan negara Eropa lainnya datang untuk rempah-rempah, bukan tambang. Slogan saat itu adalah siapa yang menguasai rempah akan mengusai dunia.
Benih kakao, kopi, lada, cengkeh, kelapa, jambu mente akan dibagikan dan didistribusikan berdasarkan keunggulan komparatif daerah. Maluku daerah rempah maka tanaman rempah yang dibagi.
Aceh yang terkenal dengan kopinya maka bibit kopi yang dibagi. “Dalam pertemuan kopi di Kolombia yang saya hadiri, Bill Clinton sampai 5 kali menyebut kopi Indonesia khususnya kopi Aceh. Beliau sangat terkesan sekali dengan kopi Aceh,” katanya.
Perkebunan didorong karena di sana ada potensi Indonesia yang sangat besar yang harus digarap. Dengan program ini maka Indonesia akan menjadi pemain utama dunia lagi.