Jakarta, mediaperkebunan.id – Sah, kini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank telah menciptakan dan mengesahkan industri kecil menengah (IKM) Desa Devisa berbasis perkebunan aren.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangan tertulis yang diterima Mediaperkebunan.id, Sabtu (8/3/2025), mengatakan bahwa Desa Devisa merupakan program pendampingan yang diinisiasi oleh LPEI/Indonesia Eximbank.
Basis dari Desa Devisa ini, kata Reni Yanita, adalah pembangunan masyarakat atau community development, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dan mengembangkan komoditas unggulan desa. Kata Reni Yanita, Desa Devisa, termasuk yang berbasis perkebunan aren, dilakukan oleh Kemenperin sebagai upaya untuk terus meningkatkan kemampuan IKM agar bisa memasarkan produk-produk unggulannya ke kancah global.
Oleh karena itu, kata Reni Yanita, pelaku IKM perlu mengetahui kebutuhan pasar ekspor dan kualitas produk yang diinginkan oleh buyer atau pembeli. Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Kemenperin adalah berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait. Pihaknya aktif melakukan sinergi dengan berbagai stakeholders atau pemangku kepentingan lainnya, antara lain yaitu LPEI melalui program Sentra IKM Desa Devisa.
“Program tersebut sejalan dengan salah satu program Ditjen IKMA, yaitu peningkatan kemampuan IKM melalui pendekatan sentra,” ucap Reni Yanita.
Program ini, tuturnya lebih lanjut, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan IKM untuk melakukan ekspor sesuai dengan persyaratan, spesifikasi, kebutuhan, dan kualitas yang ditetapkan oleh buyer.
“Dengan demikian hal ini dapat meningkatkan penetrasi IKM ke pasar global,” tegas Dirjen IKMA tersebut.
Ia mengungkapkan, salah satu daerah yang telah ditetapkan oleh LPEI sebagai Desa Devisa dan merupakan sentra unggulan dengan produk potensial untuk memasuki pasar ekspor adalah Desa Temon. Diketahui kalau Desa Temon ini terletak di Kabupaten Pacitan dengan produk gula aren. Sentra IKM Desa Devisa tersebut memiliki IKM champion, yaitu CV. Agro Temon Lestari.
Saat ini, CV. Agro Temon Lestari telah bermitra dengan 100 orang perajin gula aren setempat yang terhimpun dalam wadah Kelompok Tani Hutan Aren Lestari. Jumlah perajin yang bermitra dengan CV. Agro Temon Lestari juga terus meningkat sejak tahun 2021 yang awalnya hanya berjumlah 20 orang.