Jakarta, Mediaperkebunan.id
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) saat ini memiliki stok gula 44.190 ton. Tahun 2021 produksi PG RNI diperkirakan 275.788 ton. Selain itu RNI juga mendapat penugasan impor Gula Kristal Putih 75.000 tahun ini, sehingga total GKP RNI mencapai 350.788 ton. Dirut PT RNI Arief Prasetyo Adi menyatakan hal ini.
Impor GKP RNI masuk pada minggu pertama April 6.000 ton di Pelabuhan Tanjung Priok, minggu ke dua Pelabuhan Belawan 15.000 ton, minggu ketiga 30.000 ton di Pelabuhan Tanjung Perak dan minggu ke empat 24.000 di Tanjung Priok. Impor GKP ini umtuk memenuhi kebutuhan GKP selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Program kerja PG RNI tahun 2021 adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui program kemitraan dengan petani dan pemanfaatan teknologi informasi. Pelaksanaanya adalah perluasan lahan tebu petani seluas 1.500 ha . Kemudian demonstrasi plot seluas 100 ha dalam upaya pembinaan dan pendampingan kepada petani mitra tentang pengelolaan budidaya tebu sesuai standar yang baik.
PT RNI juga bersinergi dengan Perum Perhutani dan PTPN dalam rangka perluasan lahan dan kemitraan dengan petani. Sinergi dilakukan dengan pemanfaatan lahan dalam kawasan Perum Perhutani dan PTPN baik itu di regional Jawa Barat atau daerah lain.
Potensi pemanfaatan lahan perhutanan sosial di Perum Perhutani untuk dimanfaatkan sebagai lahan tebu cukup luas baik di divsi regional Jawa Timur dan Jawa Barat. KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) yang potensial adalah KPH Saradan 529 ha , KPH Indramayu 7.505 ha dan KPH Purwakarta 4.951 ha.
RNI juga mengiplementasikan smart farming ke seluruh PG. Teknologi informasi diterapkan dalam budidaya tebu sehingga lebih efektif, efisien dan produktivitas meningkat.