PT Royal Lestari Utama (RLU) yang merupakan perusahaan patungan antara Barito Pacifiic dari Indonesia dan produsen ban Michelin lewat konsesi HTI (Hutan Tanaman Industri) di Jambi dan Kalimantan Timur seluas 88.000 ha, merubah areal yang terdegradasi dan deforestasi menjadi kebun karet dan reforestasi. Meizani Irmadhiany , Director Corporate and Conservation PT RLU menyatakan hal ini.
Sekitar 50% dari konsesi yang diberikan digunakan untuk konservasi dan tanaman kehidupan. HTI karet ini menyerap tenaga kerja lebih banyak daripada HTI tanaman lain. Selain itu disekitar areal konsesi banyak petani karet yang produktivitasnya rendah, sehingga menjadi tanggung jawab PT RLU untuk meningkatkanya.
Dengan menjadi HTI karet maka lahan menjadi produktif dan ramah lingkungan. Karet diolah dengan standar tinggi sesuai SNI dan ISO 9001 : 2015 untuk memasok pabrik ban Michelin. Terjadi integrasi dari hulu sampai hilir bekerjasama dengan pabrik ban.
Bagi perusahaan HTI pengelolaan lingkungan dan sosial sangat penting. Inisiatif lingkungan yang dilakukan adalah 24.000 ha dijadikan areal konservasi, khusus di Jambi ada 9.700 ha menjadi Wildlife Conservation Area. Areal konservasi dipatroli oleh ranger sudah 15.000 hari. Ada 200 ekor orang utan di site Kaltim dan 120-150 gajah Sumatera di lanskap TN 30. TN 30 merupakan hutan dataran rendah yang masih tersisa dan RLU jadi peyangganya.
Sedang inisiatif soal yang dilakukan adalah bekerjasama dengan 23 desa di Jambi dan Kalimantan. Petani mendapat pelatihan sehingga mereka tidak membuka hutan lagi. Ada 500 petani yang sudah dilatih. Di Jambi suku anak dalam juga digandeng.
Petani karet disekitar lokasi dijadikan mitra, melalui pertanian padi dan terintegari maka desa-desa yang dulu merupakan penghasil pangan kemudian menjadi sawit diarahkan kembali ke tanaman pangan, minimal mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.