Pangkalan Balai, Mediaperkebunan.id – Pusat Penelitian (Puslit) Karet yang ada di Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), berencana melepas empat klon karet berkualitas unggul pada tahun 2026.
“Empat klon karet berkualitas unggul tersebut – red akan tersedia di 2026, karena saat ini sedang proses pelepasan varietas dan perbanyakan entres,” kata Dr Suroso Rahutomo sebagai Kepala Puslit Karet Sembawa kepada Mediaperkebunan.id, Senin (24/2/2025).
Keempat klon yang bakal dilepas tahun 2026 itu, ungkap Suroso Rahutomo, adalah IRT 309, IRR 310, IRR 425, dan IRR 429. Mantan peneliti di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan ini lalu menguraikan kelebihan masing-masing klon karet yang bakal dilepas Puslit Karet Sembawa.
“IRR 309 memiliki respon yang sangat baik terhadap stimulan, matang sadap di usia 5,5 tahun, rata-rata produksi selama 5 tahun mencapai 2.289 kilogram per hektar (Ha) per tahun,” urai Suroso Rahutomo.
“IRR 309 juga moderat resisten terhadap penyakit gugur daun Corynospora, Cohetoricum, serta Pestalitiopsis,” tutur Suroso Rahutomo lebih lanjut.
Kata Suroso Rahutomo lagi, klon IRR 310 sebenarnya juga memiliki respon yang sangat baik terhadap stimulan, serta matang sadap di usia 5,5 tahun.
“Tetapi rata-rata produksi selama 5 tahun mencapai 2.100 Kg per Ha per tahun,” ungkapnya lebih detail.
“Dan sama seperti IRR 309, klon IRR 310 diketahui moderat resisten terhadap penyakit gugur daun Corynespora, Colletotrichum, serta Pestalitiopsis,” beber Suroso Rahutomo menambahkan.
Klon ketiga, kata dia, adalah IRT 425 yang punya kemampuan resisten terhadap penyakit gugur daun pestalitiopsis, pertumbuhan yang sangat jagur dengan matang sadap 4 tahun.
“Puncak produksi IRR 425 yang ke-2 yaitu sebanyak 5.247Kg per Ha per tahun
dengan rata-rata produksi selama 5 tahun mencapai
3.983 Kg per Ha per tahun,” kata dia lagi.
“IRR 425 juga resisten terhadap penyakit gugur daun Corynespora dan
Colletotrichum,” urai Suroso Rahutomo kembali.
Dan terakhir, klon 429 memiliki pertumbuhan yang sangat jagur, matang sadap 4 tahun, puncak produksi tahun ke-2 dengan produksi 2.926 Kg per Ha per tahun.
“Dan rata-rata produksi selama 5 tahun mencapai 2.848 Kg per Ha per tahun. Klon 429 juga moderat resisten terhadap penyakit gugur daun Corynespora dan Colletotrichum dan Pestalitiopsis,” tegas Suroso Rahutomo.