Jakarta, mediaperkebunan.id – Kotamadya Tanjungbalai adalah salah satu daerah pesisir yang memiliki pelabuhan berskala internasional di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), sekaligus memiliki potensi perkebunan kelapa bulat.
“Data yang ada di Best Trust yang kami kelola, komoditas unggulan dari Tanjungbalai dan daerah tetangganya, yaitu Kabupaten Asahan, adalah kelapa bulat dan sarang burung walet (SBW),” ucap Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean.
Potensi tersebut, seperti dikutip mediaperkebunan.id, Jumat (27/6/2025), diungkapkan Sahat Panggabean saat menerima kunjungan Walikota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim B, di Kantor Barantin, Jakarta, belum lama ini.
Saat itu Sahat Panggabean didampingi oleh sejumlah pejabat di lingkungan Barantin, seperti Deputi Bidang Karantina Ikan Drama Panca Putra, Direktur Manajamen Risiko Karantina Ikan Sugeng Sudiarto.
Kemudian, Pelaksana Harian (Plh.) Deputi Bidang Karantina Hewan Cicik Sri Sukarsih, Direktur Manajemen Risiko Karantina Hewan Anes Doni, dan Direktur Tindakan Karantina Tumbuhan Abdul Rahman.
Sementara Walikota Mahyaruddin Salim B didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Nurmalini Marpaung, Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tajul Abrar Nur Ritonga.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Suhada, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Tety Julliany Siregar, Plh. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Heri Antoni, dan Plh. Kepala Dinas Perhubungan Elvandia.
Kata Sahat Panggabean, setiap pemerintah daerah (Pemda) dapat menghimpun pelaku usaha untuk pendataan, sehingga berpotensi untuk menambah penghasilan asli daerah (PAD).
Sahat yakin setiap Pemda dapat melihat peluang masing-masing potensinya untuk meningkatkan produktivitas.
Dia bilang, data dari Best Trust atau Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology, mengungkapkan bahwa beberapa komoditas asal Tanjungbalai yang diekspor ke negeri jiran di antaranya madu, kelapa bulat, dan SBW.
“Pemda harus kelola potensi daerahnya dengan optimal, sehingga bisa meningkatkan PAD. Saya yakin Pemko Tanjungbalai juga bisa menerapkan hal yang sama,” ujar Sahat.
Ia lalu mencontohkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), yang sudah mengelola PAD dari rumah sarang burung walet melalui pajak daerah.
Walikota Mahyaruddin Salim B. mengapresiasi data lalu lintas komoditas pertanian dan perikanan sebagai bahan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk pengolahannya.
“Dengan demikian dapat mengoptimalkan PAD dan peningkatan produksinya,” tegas Walikota Tanjungbalai Mahyaruddin Salim B.