Masalah yang sering dialami petani tebu adalah keterlambatan pengadaan pupuk dan pencairan kredit. Untuk mengatasi ini maka PTPN 3 Holding akan mencari terobosan untuk mengatasinya. “Kita bertemu teman-teman perbankan dan produsen pupuk bagaimana cara mengatasinya,” kata Mochamad Cholidi, Direktur Tanaman Semusim, PTPN 3 Holding pada Perkebunannews.com
Tanaman tebu itu sederhana, jadi tidaknya ditentukan kalau kebutuhan sarana tepat waktu. Masalahnya adalah sering tidak tersedia tepat waktu. “Ketersediaan pupuk dan pencairan kredit tepat waktu juga jadi salah satu rekomendasi rapat APTRI. Kita akan bantu. Supaya perbankan yakin dalam hal-hal tertentu kita bersedia jadi avalis,” katanya.
Bagi PTPN makin baik tebu yang dikelola dengan tepat waktu makin banyak manfaat yang didapat . Tingkat kemasakan yang lebih baik dan homogen akan membuat proses di dipabrik akan lebih ringan daripada memproses tebu asal-asalan. Perbaikan kemitraan akan menjadi prioritas utama, terutama di Jawa yang tebunya berasal dari petani.
Ketika masih menjadi Dirut PTPN XI Cholidi pernah melakukan survei untuk melihat apakah yang dipikirkan direksi PTPN sama dengan petani. Hasilnya ternyata petani yakin produktivitas pasti naik kalau PG mau mengkoordinir kembali pengadaan pupuk. Pupuk non subdisi sama sekali tidak masalah bagi petani.
PG juga diminta mengkoodinir kredit bank untuk petani. Saat ini yang sering terjadi adalah waktu tanam yang optimal sering tidak bisa dilakukan karena terlambatnya pencairan kredit. Pencairan kredit tahun ini menunggu kredit tahun lalu lunas sehingga selalu terlambat.
“Di sinilah perusahaan akan hadir. Agar waktu yang optimal penanaman tebu bisa dimanfaatkan dengan ketersediaan pupuk , kredit dan mekanisasi bisa on time. Akan kita kawal terutama di MT 2018-2019 sehingga isu tidak ada dana dan tidak ada pupuk bisa kita selesaikan. PG juga akan melakukan perbanyakan benih varietas unggul sehingga produktivitas semakin bagus dan harga pokok semakin rendah. Dengan protas naik sedang biaya tetap maka margin yang akan dinikmati petani akan lebih besar. Arah kita ke sana,” katanya.
Ketersediaan pupuk yang tepat sangat menentukan jadi tidaknya tebu. Tebu merupakan tanaman yang tahan banting tetapi tidak bisa juga kalau toleransi cekamannya terlalu besar. Tebu terlambat dipupuk satu bulan tetap hijau tetapi nanti ujungnya diameter batang tidak bisa besar. Kenapa sekarang tebu kecil-kecil karena ketika sedang membutuhkan, pupuk sering tidak tersedia.
“ Kami coba membangun kerjasama dengan produsen pupuk yaitu PT Pupuk Indonesia lewat anak perusahaanya PT Petrokimia Gresik bagaimana bisa mengatasi kesulitan petani yang ingin tebu bagus dengan pengadaan pupuk yang tidak terhambat prosedur pengadaannya. Rangkaiannya panjang pupuk tersedia bila ada penebusan, bisa nebus kalau kredit cair dari bank, kredit cair kalau kredit tahun lalu lunas, kredit tahun lalu lunas kalau gulanya laku dijual. Rantai ini panjang sehingga harus di by pass,” katanya