2024, 4 Desember
Share berita:

Malang, mediaperkebunan.id – Dalam ajang National Sugar Summit 2024, PT. Kebon Agung kembali menunjukkan komitmen untuk mendukung swasembada gula nasional.

Direktur Utama PT. Kebon Agung, Didid Taurisianto, mengungkapkan pencapaian gemilang perusahaan di tahun 2024, sekaligus memaparkan strategi ambisius untuk masa depan.

“Alhamdulillah, target produksi kami di tahun 2024 sudah tercapai, yaitu 1.907.000 ton, melampaui target awal sebesar 1,8 juta ton. Selanjutnya, kami bercita-cita untuk mencapai 2 juta ton. Mohon doanya agar ini bisa terwujud,” ujar Didid.

(Didid Taurisianto – Direktur Utama PT. Kebon Agung)

Strategi Kunci Tingkatkan Produksi Gula Nasional

Mengenai langkah strategis untuk meningkatkan produksi gula nasional, Didid menyoroti tiga pilar utama:

  1. Kemitraan dengan Petani.
    “Tebu yang kami olah sepenuhnya berasal dari petani. Oleh karena itu, kemitraan dengan mereka harus terus kami tingkatkan,” jelasnya.
  2. Pengembangan Benih Unggul.
    Melalui pusat penelitian di Sempalwadak, PT. Kebon Agung fokus menghasilkan varietas tebu berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan produktivitas lahan.
  3. Modernisasi Mesin.
    Sangat penting dalam pembaruan teknologi. “Kami terus mengganti mesin-mesin lama dengan yang baru untuk meningkatkan efisiensi. Meski sering di sebut pabrik tua, kami membuktikan bahwa teknologi kami selalu up-to-date,” ujarnya.

Kesiapan Menuju Swasembada Gula

PT. Kebon Agung menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program pemerintah. “Pada 2005, kapasitas kami hanya 4.500 TCD (Ton Cane Day). Kini, kapasitasnya mencapai 14.000 TCD. Ini bukti komitmen kami dalam mendukung swasembada gula nasional,” tegas Didid.

Namun dalam mencapai swasembada, kesejahteraan petani juga sangat penting. “Tidak ada gunanya swasembada jika petani tidak mendapatkan manfaat. Kami fokus pada peningkatan produktivitas dan menjaga harga agar petani tetap sejahtera,” tambahnya.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Didid berharap kolaborasi dengan pemerintah dan petani terus di perkuat. “Kami telah berdiskusi dengan Badan Pangan Nasional dan Kementerian terkait untuk mencari dukungan yang optimal. Tantangan seperti pengaruh pembangunan jalan tol dan keterbatasan lahan sedang kami atasi melalui perluasan lahan dan inovasi kemitraan dengan petani,” jelasnya.

Baca Juga:  Polowijo Bangun Pabrik Magnesium Terbesar

Saat ini, PT. Kebon Agung dan Pabrik Gula Trangkil menyumbang sekitar 10% produksi gula nasional. Meski sudah signifikan, Kebon Agung memastikan perusahaan tetap berupaya meningkatkan kontribusinya di masa depan.