Malang, mediaperkebunan.id – PT. Indo Acidatama Tbk, perusahaan yang telah berdiri selama 35 tahun ini memperkenalkan inovasi terbarunya, Senyawa Humat, dalam acara National Sugar Summit (NSS) VII 2024 yang digelar pada 4-5 Desember di Jakarta.
Produk unggulan ini merupakan bagian dari divisi Agro PT. Indo Acidatama yang fokus pada produksi pupuk dan pembenah tanah. Senyawa Humat adalah pupuk padat yang diproses dari molases menggunakan teknologi splitter. Produk ini memiliki kandungan minimal 40% bahan aktif dan sudah mengantongi izin edar resmi.
Edy Darmawan, Agro Operation Manager PT. Indo Acidatama, juga menjelaskan bahwa Senyawa Humat menawarkan keunggulan signifikan, termasuk pengurangan biaya pemupukan hingga 20-25% per hektar. Selain itu, hasil panen tebu menunjukkan peningkatan produktivitas sebesar 9-10%, sementara hasil hablur gula putih di pabrik gula juga naik dengan persentase yang sama.
“Dengan Senyawa Humat, petani dapat menghemat biaya pemupukan sebesar Rp300.000 hingga Rp700.000 per hektar. Kami juga bekerja sama dengan PG Rajawali I di Madiun, dan hasil demoplot kami menunjukkan peningkatan pendapatan petani hingga 7-12%,” ujar Edy.
Selain meningkatkan produktivitas, Senyawa Humat juga memiliki manfaat jangka panjang bagi kesehatan tanah. Sebagai pembenah tanah, produk ini membantu memperbaiki kualitas tanah yang telah rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Dalam acara ini, PT. Indo Acidatama juga memamerkan produk lainnya, termasuk pupuk hayati, pupuk organik, dan probiotik untuk sektor peternakan dan perikanan. Edy menambahkan, perusahaan berharap dapat memperluas kerja sama dengan pabrik-pabrik gula lain di Indonesia untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
PT. Indo Acidatama, yang berlokasi di Karanganyar, Jawa Tengah, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri agribisnis nasional melalui inovasi produk ramah lingkungan dan efisien. Kehadirannya di NSS VII 2024 menegaskan perannya sebagai mitra strategis bagi petani dan pabrik gula di Indonesia.