2nd T-POMI
2024, 14 Mei
Share berita:

PASER, mediaperkebunan.id – Industri kelapa sawit saat ini masih memiliki banyak tantangan. Untuk menghadapinya maka harus dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak, yang saat ini istilahnya disebut sebagai Pentahelix.

Pentahelix merupakan kolaborasi beberapa pihak yaitu pemerintah, perusahaan/industri, perguruan tinggi/lembaga pelatihan, masyarakat komunitas (KUD, Poktan, Gapoktan, berbagai organisasi petani sawit), dan media massa.

Demikian diungkapkan Direktur PT Citra Widya Education Ir. St. Nugroho Kristono, M.T. dalam pembukaan Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen dalam rangka Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Tahun 2024 bagi para petani kelapa sawit di Kabupaten Paser, Kalimatan Timur.

“Pelatihan ini merupakan salah satu kolaborasi kami dengan masyarakat komunitas yaitu para petani kelapa sawit, yang menjadi ujung tombak dan berperan penting dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit Indonesia,” ujar Nugroho.

Pada pelatihan ini, PT CWE menyiapkan narasumber yang memiliki perbandingan 50:50, yaitu 50 persen dari praktisi perkebunan kelapa sawit senior, dan 50 persen berasal dari generasi muda praktisi kelapa sawit yang kompeten dan memiliki update ilmu-ilmu sawit terbaru.

“Interaksi dan sharing ini diharapkan dapat menyempurnakan ilmu dan ketrampilan para petani sawit,” tambah Nurgoho dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/05/2024).

Lebih lanjut Nugroho menjelaskan materi panen dan pasca panen ini pastinya sudah tidak asing bagi para petani, sehingga nantinya pengetahuan dan ketrampilan para petani dapat bertambah dan sesuai dengan update ilmu yang terbaru. Materi yang juga akan menjadi fokus dalam pelatihan panen dan pasca panen ini adalah ketertelusuran buah terkait sertifikasi sawit yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser Djoko Bawono, S.P., M.Si, mengatakan, kelapa sawit merupakan komoditas dominan di Kabupaten Paser seluas 250 ribu hektare (ha) dengan kebun swadaya mencapai 90 ribu ha.

Baca Juga:  Efek El Nino Hilang, Produksi Sawit Kembali Meningkat

“Kelapa sawit memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian petani, sehingga petani menjadi lebih sejahtera,” ujar Djoko.

Menurut Djoko, petani di Kabupaten Paser memiliki antusiasme yang luar biasa untuk mengikuti pelatihan ini, karena ingin menambah pengetahuan tentang teknis panen dan pasca panen sehingga produksi yang dihasilkan lebih berkualitas. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan SDM Petani harus lebih baik dari kabupaten lainnya. 

Direktur Perlindungan Perkebunan Ditjenbun, Kementan, diwakili Ketua Sekretariat Tim Pengembangan SDMPKS Eva Lizarmi, mengatakan, pelatihan teknis panen dan pasca panen ini tepat sekali diadakan agar meningkatkan kualitas CPO yang sangat dipengaruhi oleh proses pemanenan.

Pembangunan kelapa sawit berkelanjutan yang terus digalakkan Ditjenbun hingga hilirisasinya. Namun dengan tetap memperhatikan sektor hulu yang dipegang petani kelapa sawit.

Selain itu, lanjut Eva, kelembagaan di tingkat petani harus dikuatkan sehingga dapat melakukan bargainning position untuk penentuan harga dan mematahkan isu negatif kelapa sawit. 

“Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat untuk petani kelapa sawit Kabupaten Paser pada khususnya, dan meningkatkan produktivitas kelapa sawit Kalimantan Timur secara umum,” pungkas Eva. 

Pelatihan Teknis Panen dan Pascapanen dalam rangka Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) Tahun 2024 bagi para petani kelapa sawit didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Direktorat Jendral Perkebunan. Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 

Kegiatan pelatihan ini berlangsung di Hotel Gran Senyiur Balikpapan, selama 5 hari mulai Senin, 13 Mei sampai Jumat, 17 Mei 2024, dan diikuti 71 petani kelapa sawit dari berbagai desa dan kecamatan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Pembukaan pelatihan teknis panen dan pasca panen diadakan Senin 13 Mei 2024, dihadiri  juga perwakilan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, dan peserta pelatihan petani kelapa sawit dari berbagai desa di Kabupaten Paser, yaitu Desa Bukit Seloka, Seniung Jaya, Tajur, Suliliran, Sepurau Jaya, Jone, Tanah Priuk, Gunung Mulia. (*)

Baca Juga:  LABEL PALM OIL FREE SEMAKIN BERTAMBAH