Jakarta, Mediaperkebunan.id – Sepanjang 2022-2024 PTPN IV sudah mendampingi KUD mitra binaanya melakukan peremajaan lewat program Peremajaan Sawit Rakyat dengan dana hibah BPDP seluas 15.321 ha , sedang tahun 2025 ditargetkan 22.569 ha. Abdul Muthalib, Kepala Divisi PSR dan Plasma PTPN IV menyatakan hal ini.
Tersebar di Aceh seluas 409 ha, tahun 2025 target 1.225 ha; Sumut 1.671 ha target 2025 2.679 ha; Riau 3.114 ha target 2025 4.530 ha; Jambi 3.239 ha target 2025 4.905 ha, Sumsel 1.738 ha target 2025 1.660 ha; Banten tahun 2025 ditargetkan 1.000 ha; Kalimantan 4.144 ha target 2025 5.568 ha; Sulawesi 1.007 ha target 2025 1.001 ha.
Sejak tahun 1980an areal plasma PTPN IV mencapai 219.503 ha , sedang sejak tahun 2012 yang bermitra kembali 24.823 ha. Dari luas sebesar itu areal Tanaman Menghasilkan 14.343 ha, dengan SHU petani Rp5-6 juta/ha, saldo KUD Rp13-19 miliar/tahun. Produktivitas PSR pada TM 1 tertinggi 18,05 ton/ha, rata-rata 14,2 ton/ha sedang standar PPKS 12 ton/ha.
Prinsip utama kemitraan PTPN IV adalah “keberpihakan untuk kemajuan petani”. Korporatisasi petani dengan membantu petani mandiri secara ekonomi, mampu mengelola dan mengembangkan aset KUD di luar core business. KUD berperan sebagai vendor pekerjaan, penyuplai bahan kimia/pupuk serta menjadi mitra pembiayaan bagi pekebun lain.
Pemberdayaan petani dengan mengikutsertakan petani/KUD untuk ikut bekerja dalam pelaksanaan dan pengelolaan kebun sehigga petani memperoleh pendapatan (cash for works) dan terjadi proses transfer knowledge untuk menjadikan petani lebih mandiri secara pendapatan dan pengetahuan. Kesetaraan produktivitas dengan memastikan produktivitas kebun petani plasma binaan setara dengan kebun inti baik kualitas maupun kuantitas.
Transparansi dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dalam pengelolaan keuangan mulai dari pembangunan kebun sampai dengan tanaman menghasilkan. KUD terlibat langsung dalam penyusunan RAB serta penggunaan escrow account dalam pengelolaan keuangan.
Kisah sukses kemitraan PTPN IV dalam peremajaan melalui program revitalisasi perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu, Riau dengan KUD Karya Mukti 874 ha, 437 KK; Dayo Mukti 706 ha, 353 KK; KUD Tani Sejahtera 856 ha, 428 KK. Petani memperoleh pinjaman dana pembangunan kebun dengan subsidi bunga dari pemerintah melalui Bank Mandiri.
Periode tanam 2012-2013. Angsuran petani ke Bank Mandiri lancar. Realisasi produksi dan pendapatan petani tahun 2024 adalah KUD Karya Mukti produktivitas 28,08 ton/ha, SHU petani Rp6,02 juta/bulan, saldo KUD Rp19,76 miliar; KUD Dayo Mukti produktivitas 22,72 ton/ha, SHU petani Rp4,92 juta/bulan, saldo KUD Rp8,07 miliar; KUD Tani Sejahtera produktivitas 24,03 ton/ha, SHU petani Rp4,56 juta/bulan, saldo KUD Rp13,5 miliar.
Sedang dana hibah BPDP Rp30 juta/ha ditambah dana pendamping bank Rp28 juta/ha, periode tanam tahun 2019 di Rokan Hulu, Riau. KUD Makarti Jaya, luas 697 ha, 349 KK, tahun 2024 produktivitas 21,13 ton/ha, SHU petani Rp5,42 juta/bulan, saldo KUD Rp9,25 miliar.
KUD Wisma Tani di Rokan Hulu Riau tahun 2020 melakukan konversi karet ke sawit dengan dana pinjaman kredit Bank Riau Rp70,8 juta/ha dengan luas 742 ha, 371 KK. Tahun 2024 produktivitas 14,72 ton/ha, SHU petani Rp1,22 juta/bulan, saldo KUD Rp7,33 miliar.
Kunci sukses kemitraa PTPN IV regional III di Rokan Hulu adalah PTPN IV berperan sebagai mitra dengan pola single manajemen, namun KUD tetap terlibat dalam pengelolaan kebun. Produksi TBS 100 % dikirim ke PKS PTPN IV. SHU petani sudah bersih dikurangi biaya pupuk dan pemeliharaan. Angsuran petani ke bank kategori lancar.