Bandung, Mediaperkebunan.id
Produktivitas sawit cenderung turun, Indonesia sejak tahun 2010 sedang Malaysia sejak tahun 2011. Kemungkinan disebabkan terlambat replanting, bukan hanya di perkebunan rakyat tetapi di perkebunan besar juga. Satrija BW, Wakil Ketua Umum III GAPKI menyatakan hal ini.
Realisasi program PSR sangat rendah antara lain karena legalitas lahan (status lahan, kepemilikan, tumpang tindih dengan kawasan, lahan gambut dan lain-lain). Petani enggan melakukan peremajaan tanaman karena perlu pendanaan tambahan dan biaya jaminan hidup, kebun masih produktif dan lain-lain.
“Solusinya adalah PSR mandatory bagi petani yang kebunnya sudah tua dan tidak produktif atau menggunakan benih ilegitimate. Dengan mandatory maka kebutuhan dana P0-P3 sepenuhnya ditanggung pemerintah, juga jaminan hidup,” katanya.
Pastikan program PSR dapat berjalan sesuai dengan targetnya yaitu 180.000 ha/tahun. Hambatan yang ada harus dapat diselesaikan.