Batam, mediaperkebunan.id – Tidak punya sumber daya alam (SDA) daratan untuk dikelola dalam bentuk pertanian atau perkebunan dalam jumlah yang luas tidak menjadikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyerah begitu saja.
Wilayah pemekaran dari Provinsi Riau ini malah bertekad mencanangkan diri sebagai poros baru ekspor nasional, termasuk untuk komoditas kelapa dan berbagai produk turunannya, meski di tengah segala keterbatasan.
Tekad tersebut disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, saat melepas secara resmi ekspor daging kelapa atau coconut meat sebanyak 19,2 ton atau senilai Rp 512,4 juta secara resmi diekspor ke salah satu negeri jiran kita, Malaysia, Sabtu (28/6/2025).
Dalam kesempatan itu Wagub Nyanyang Haris Pratamura, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, mengapresiasi ekspor produk unggulan Kepri berupa olahan kelapa berupa coconut meat.
“Saya berharap dapat membuka peluang bagi wilayah perkebunan, termasuk perkebunan kelapa di Provinsi Kepulauan Riau,” kata Wagub Nyanyang Haris Pratamura.
Langkah ini, tutur Wagub Nyanyang Haris Pratamura lebih lanjut, menandai komitmen berkelanjutan menjadikan Provinsi Kepri sebagai daerah kepulauan menjadi poros baru ekspor nasional meski di tengah segala keterbatasan.
Sebagai informasi, coconut meat sendiri merupakan daging buah kelapa bagian putih yang dapat dimakan langsung, diolah menjadi berbagai makanan dan minuman, serta digunakan dalam produk perawatan kulit.
Diketahui bahwa daging kelapa kaya akan nutrisi dan memiliki manfaat bagi kesehatan seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu pencernaan.
Sementara itu Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean, yang turut hadir dalam acara pelepasan ekspor coconut meat itu menegaskan dukungannya terhadap segala upaya untuk mendorong optimalisasi potensi komoditas unggulan Provinsi Kepri.
“Pelepasan ekspor coconut meat milik PT Heng Guan Batam Industries, yang beralamat di Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Kotamadya Batam, ini membuktikan bahwa produk dari Provinsi Kepri dapat bersaing dengan negara lainnya,” tegas Sahat Manaor Panggabean.
Tetapi dia bilang perlu adanya harmonisasi dan sinergi secara berkelanjutan baik dengan instansi tingkat daerah maupun pusat, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan terkait, sehingga produk dari kepri dapat diterima oleh negara tujuan.
Sekadar pengingat, acara proses pelepasan coconut meat itu turut disaksikan oleh Kepala Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) N Prayatno Ginting, dan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepri Herwintarti.
Selanjutnya, ada perwakilan Direktur PT Heng Guan Batam Industries, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan Kesehatan Hewan (KP2KH) Kepri Rika Azmi.
Turut hadir sejumlah pihak di Provinsi Kepri yang menyaksikan kegiatan tersebut seperti perwakilan dari Polda dan DPRD Kepri, dan Kepala Dinas Perikanan Kotamadya Batam Yudi Admajianto, serta urusan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotamadya Batam.