2023, 25 Juli
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Komoditas sawit merupakan komoditas andalan yang dibutuhkan dunia. Karena itu, program peremajaan sawit rakyat (PSR) harus diperluas ke semua sentra di seluruh Indonesia. Pemerintah telah menargetkan perluasan PSR di 21 provinsi dengan luas 180 ribu hektare (ha) per tahun.

“Target tersebut harus kita capai dan kita sepakati bersama. Apalagi selama ini sawit menjadi andalan negara kita untuk kepentingan bangsa dan negara,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberapa waktu lalu.

Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah menambahkan, berbagai upaya terus dilakukan dalam meningkatkan sawit. Di antaranya dengan me-launching Taksi Alsintan Bun Sawit, dengan nilai satu paket untuk setiap luasan 200 ha sebesar Rp 3,1 miliar.

“Paket tersebut terdiri dari 1 unit TR4 90 HP, 2 unit TR4 55 HP, 100 unit alat panen (dodos), 100 unit alat panen (egrek) dan 10 unit alat angkut panen (Crawler Dumper),” kata Andi Nur.

Menurut Andi Nur, peremajaan sawit rakyat jangan hanya dipandang sebagai perbaikan tanaman kelapa sawit saja. Namun PSR juga harus mampu menciptakan inovasi dan optimalisasi sumber daya lahan serta pemberdayaan bagi petani sawit.

Data BPS pada Juni 2023 menyebutkan, ekspor sawit naik sebesar 55,51 persen jika dihitung secara bulanan (month-to-month/m-t-m). Kenaikan tersebut membuat sektor pertanian berkontribusi hingga 0,36 miliar dolar AS.

Sedangkan secara akumulatif, ekspor pertanian pada Januari-Juni 2023 telah membukukan 2,13 miliar dolar AS. Sektor pertanian berkontribusi sebesar 1,66 persen terhadap total ekspor Indonesia pada periode tersebut. (*)