JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan, produksi dan produktivitas karet dan tanaman perkebunan lainnya sangat dipengaruhi oleh faktor benih.
Data Statistik Ditjen Perkebunan menyebutkan, perkebunan karet nasional tahun 2021 (angka sementara), luas areal mencapai 3,77 juta hektar (Ha), produksi 3,12 juta ton dengan produktivitas rata-ratanasional 1,04 ton/Ha. Sedangkan potensi produktivitas karet sekitar 4 ton/Ha.
“Hal ini menunjukkan bahwa capaian saat ini masih jauh dari potensi teknis sehingga perlu segera dilakukan upaya peningkatan melalui penggunaan benih unggul, perbaikan pengelolaan kebun, pengendalian OPT serta perbaikan pengelolaan panen hingga pasca panen,” jelas Bagus.
Dengan proporsi status pengelolaan kebun yang didominasi oleh perkebunan rakyat sekitar 92% dan keragaan umur tanaman tua/rusak/tidak produktif sekitar 249 ribu Ha. Pemerintah terus mendorong upaya perbaikan, yang salah satunya adalah melalui pemanfaatan benih karet unggul.
“Diharapkan upaya pengembangan karet berkelanjutan dapat dicapai dengan melibatkan peran seluruh pemangku kepentingan karet lainnya, termasuk dukungan pembiayaan oleh perbankan melalui KUR maupun investasi oleh pelaku usaha,” ujar Bagus. (*)