2016, 7 September
Share berita:

Produksi teh tahun 2016 ini diprediksi naik dari tahun kemarin dengan kisaran 120 persen. Kenaikan itu terjadi karena produktivitas teh meningkat dari 1.262 kilogram (Kg) per hektar (Ha) pada 2015 menjadi 1.600 – 1.700 Kg/Ha.

Ketua Umum Asosiasi Teh Indonesia Dede Kusdiman mengatakan, faktor yang menjadikan produksi teh mengalami kenaikan adalah upaya perbaikan pada pemeliharaan tanaman, pemupukan dan pemetikan itu. “Saya lihat secara keseluruhan ada kenaikan produksi,” tukasnya kepada Media Perkebunan.

Menurut Dede, memang faktor cuaca juga yang tahun ini kemarau basah membuat produksi pucuk teh naik. Bahkan di beberapa perusahan perkebunan negara yang memiliki tanaman teh, dan juga perkebunan besar swasta maupun perkebunan rakyat mengalami kenaikan produksi.

Hanya saja, ekspor teh Indonesia tahun ini mengalami penurunan dari 100 ribu ton menjadi 70 ribu ton. Ekspor masih tetap tinggi di negara-negara Eropa, seperti Inggris, Belanda, Rusia. Demikian juga di Amerika Serikat dan Timur Tengah.

Penurunan ekspor teh disebabkan karena konsumsi teh dalam negeri mengalami peningkatan dibanding beberapa waktu yang lalu. Pada tahun sebelumnya tingkat konsumsi teh dalam negeri sebesar 250 gram – 300 gram per kapita. “Sedangkan saat ini hingga mencapai 400 gram. Ini hampir semua, baik ready to drink maupun teh celup dan sebagainya,” ungkap Dede. (YR)

Baca Juga:  Indonesia dan Malaysia Harus Buat Standar Kelapa Sawit Sendiri