JAKARTA, Perkebunannews.com – Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, terus berupaya meningkatkan produksi lada melalui Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing (Grasida). Dalam empat tahun ke depan atau 2024, produksi lada ditargetkan mencapai 138.03 ton atau meningkat sebesar 154 persen. Sedangkan pada 2020 ini produksi lada ditargetkan sebesar 98,67 ton. produksi 2019 mencapai 89,70 ton.
Demikian juga dengan ekspor lada. Pada empat tahun ke depan atau 2024 ekspor lada diharapkan mencapai 110,4 ribu ton atau meningkat sebesar 260 persen. Ekspor lada pada 2019 sebesar 42,3 ribu ton. Sementara pada 2020 ekspor lada ditargetkan 45,9 ribu ton.
Seiring naik produksi dan ekspor, nilai ekspor lada pada 2024 juga ditargetkan naik hingga USD 354.088. Pada 2019, nilai ekspor lada sebesar USD 134.598. Sedangkan pada 2020, seiring ekspornya ditargetkan naik, sehingga nilai ekspor lada juga meningkat menjadi USD 150.074.
Komoditas lada pada 2019 menyerap tenaga kerja sebesar 292.252 orang. Pada tahun ini diharapkan penyerapan tenaga kerja naik menjadi 310.905 orang. Seiring meningkatkanya produksi, dalam lima tahun ke depan juga diharapkan penyerapan tenaga kerja naik menjadi 377.907 orang atau meningkat 129,31 persen.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Agus Wahyudi menyebutkan, pada tahun ini pengembangan lada seluas 10.550 hektar (Ha) meliputi tujuh 25 kabupaten. Setidaknya ada tiga kegiatan pengembangan lada, antara lain perluasan, rehabilitasi, dan intensifikasi.
Perluasan lada pada 2020 ini seluas 1.550 Ha meliputi lima provinsi masing-masing Kalimantan Barat (Kalbar) 350 Ha, Kaltim200 Ha, Sulawesi Tenggara 150 Ha, Kepulauan Bangka Belitung 600 Ha, dan Kaltara 250 Ha.
Sedangkan untuk kegiatan rehabilitasi seluas 5.375 Ha meliputi tujuh provinsi antara lain Lampung 750 Ha, Kalbar 550 Ha, Kaltim 425 Ha, Sulawesi Selatan (Sulsel) 500 Ha, Sultra 700 Ha, Kep Bangka Belitung 2.400 Ha, dan Kaltara 50 Ha. Untuk kegiatan intensifikasi lada tahun ini seluas 3.625 Ha meliputi dua provinsi masing-masing Kaltim 225 Ha, dan Kep Bangka Belitung 3.400 Ha. (YR)